"Tiga bulan pertama bisa bertahan dan emang susah, setelah itu kita subsidi terus untuk keuangan," ucapnya.
Keadaan tersebut tidak berubah meskipun tampuk pengelolaan telah dipegang oleh dua orang berbeda.
Akhirnya Ferdiansyah memutuskan untuk turun tangan langsung membenahi kedai miliknya.
Di masa-masa terpuruk saat membangun bisnis, Ferdiansyah mendapatkan sejumlah masukan dari rekan-rekannya.
Seperti rencana pengubahan konsep yang jauh berbeda dengan sebelumnnya.
"Jadi dibebas alias non tarif kan, biar pengunjung bebas memberikan bayaran. Biarkan mereka menilai sendiri."
"Dan semua keuntungan akan didonasikan," katanya.
Selain konsep, Ferdiansyah juga memberanikan mengganti nama kedainya.
Perubahan ini juga atas saran rekannya dengan alasan melihat keberadaan kedai di lingkungan Assalaam Hypermarket, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
• UIN Mataram Dirusak Puluhan Orang Tak Dikenal, Seorang Dosen Terluka Dikeroyok
"Karena melihat pasar di sini ini tidak pas dengan nama yang lama (Kuyung Feng, red)."
"Jadi bagaimana kalau ganti nama? Nama identik dengan muslim lah," ucap Ferdiansyah menirukan obrolannya dengan rekannya ketika itu.
Ferdiansyah melanjutkan ceritanya, setelah melakukan sejumlah pertimbangan , akhirnya sejak Desember 2019, ia mulai melakukan renovasi terhadap kedainya.
Hingga 18 Januari 2020, Kedai Kuyung Feng resmi berubah nama dan konsep menjadi Kedai Abdullah.
Sedangkan nama Abdullah yang berati Hamba Allah berasal dari keluarganya, yakni kakek dari ibundanya.
• Kisah Nenek Hafsah, Tabung Hasil Jualan Pelecing Kangkung Selama 7 Tahun, Gagal Umrah karena Corona
Ferdiansyah mengaku, beralihnya konsep dan nama kedai ada perubahan yang cukup signifikan.