TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera turut mengomentari rumor-rumor yang menyebut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masuk bursa Calon Presiden (Capres) 2024.
Mardani Ali Sera memperingatkan Anies Baswedan untuk lebih fokus pada permasalahan banjir dibanding rumor Capres 2024.
Pasalnya, apapun yang terjadi, warga Jakarta juga merupakan tanggung jawab Anies Baswedan.
• Bahas Banjir, Politisi PDIP Ungkap Kelebihan Anies Dibanding Jokowi-Ahok: Ini yang Dirasakan Publik
"Apapun yang terjadi di Jakarta, jangankan melibatkan ribuan orang, satu orang pun tanggung jawab kepala daerah," kata Mardani seperti dilansir TribunWow.com dari Kompas TV pada Selasa (25/2/2020).
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
"Ali Sadikin mengatakan tanggung jawab gubernur itu dari sebelum lahir sampai sudah dikubur."
"Apalagi yang lagi hidup dan tiba-tiba kena banjir," ungkap Mardani.
Menurut Mardani, banjir merupakan ujian bagi Anies.
Sehingga, Anies diminta untuk terus fokus dan mengabaikan soal rumor Capres 2024.
"Banjir ini ujian kepemimpinan Mas Anies Baswedan. Saya selalu bilang Mas Anies 'Mas, jangan pikirin 2024, sampean itu fokus di Jakarta, Jakarta, Jakarta," tegas Mardani.
• Aiman Singgung Apakah Banjir Bisa Bunuh Anies Baswedan, Mardani Ali Sera Nilai Perut Lebih Penting
Saat ditanya mengapa dirinya memberi nasihat tersebut, Mardani menilai rumor Capres 2024 itu sebenarnya gangguan bagi Anies.
Rumor itu menurutnya justru bisa menjadi boomerang bagi Anies.
"Karena banyak yang gangguin, kayak survei-survei yang sekarang ini. Kan gini, Mas Anies ini selalu digadang-gadang maju di 2024," kata pria 51 tahun tersebut.
"Ini buat saya bisa angin surga yang membunuh, karena dia nanti akan larut 'Oh saya sudah besar'," katanya.
Sehingga, Mardani mengingatkan lagi bahwa masih banyak masalah di Jakarta yang harus segera dibenahi.
"Padahal di depan matanya ada masalah banjir, ada masalah macet, ada masalah bagaimana penataan birokrasi."
"Karena banjir ini enggak akan selesai," ujar Mardani memperingati.
• Kronologi Pemotor Tewas saat Terjang Banjir di Jakarta Pusat, Tabrak Trotoar hingga Terperosok
Lihat videonya sejak menit awal:
Ketua DPRD Jakarta Kritik Keras Anies soal Banjir Lagi
Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait banjir yang kembali melanda.
Hal itu diungkapkan Prasetyo Edi Marsudi saat melakukan sidak mendadak saluran air di kawasan elite Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020).
Lebih spesifik, Prasetyo Edi Marsudi mengkritik soal penyediaan pom air.
• Geram Jakarta Banjir Lagi, Ketua DPRD Bongkar Trotoar Baru di Menteng, Segera Panggil Anies Baswedan
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Senin (24/2/2020), Prasetyo Edi Marsudi meminta pertanggungjawaban Anies soal pompa air.
"Nah ini kan satu pertanyaan kalau memang dia bisa mengendalikan pompa air, pompa air penanggungjawabnya 1.000 persen itu Gubernur bukan orang lain," kata Prasetyo Edi.
Ia menegaskan bahwa hal itu tidak bisa serta merta disalahkan pada Kepala Dinas Sumber Air.
"Apalagi kalau Kepala Dinas Sumber Air bukan jagonya di situ ya repot juga bos," kritiknya.
Menurutnya, pembelian pompa air tetap saja tidak berhasil mengatasi permasalahan banjir di Jakarta.
Padahal menurutnya, Jakarta sudah membeli berbagai jenis pompa air.
"Dan Jakarta sudah beli sebanyak ada 400 lebih pompa mobil, dari kapasitas 1 meter kubik sampai dengan 6 meter kubik per detik, Solo-Bandung, di lokasi banjir."
"Kenyataanya kan enggak ada, kondisi sekarang kan kita sampai akhir Maret nanti masih hujan terus," kritiknya.
• Sindir Tujuh Minggu Tujuh Kali Banjir di Jakarta, Azas Tigor Tantang Pemprov DKI: Kita Buktikan Saja
Lalu, Prasetyo Edi menyinggung daerah-daerah yang terdampak banjir meski sudah diberi pompa air.
"Di depan Mall Kelapa Gading juga ada pompa-pompa besar tapi kenyataannya mana? Kelapa Gading, Pulo Mas?" ucap Ketua DPRD dari fraksi PDIP ini.
Ia mengkritik bahwa seharusnya Anies bisa mengantisipasi banjir sebelum bencana benar-benar terjadi.
"Antisipasinya seharusnya sudah siap, jangan penyakitnya datang baru gradak-gruduk, enggak selesai bos," serunya.
Lihat videonya mulai menit ke-1:19:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)