Terkini Daerah

Kisah Pilu 6 Bocah Jadi Yatim Piatu dalam Sehari, Ayah Meninggal saat Jasad sang Ibu Dimandikan

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mustafa dan Wa Ode bersama 6 cucunya yang menjadi yatim piatu dalam sehari.

Terutama setelah menyaksikan keenam bocah tersebut yang masih belia, harus menjadi yatim piatu dalam sehari.

Diketahui, anak pertama baru berusia sekitar 10 tahun sementara anak terakhir masih balita dan baru berusia 1 bulan 7 hari.

"Kita datang memberikan dukungan, juga memberikan sedikit santunan. Karena siapa sih yang tidak terharu melihat kondisi seperti ini," ungkap Arda, salah seorang warga.

Kondisi 6 Anak

Mustafa dan Wa Ode bersama 6 cucunya yang menjadi yatim piatu dalam sehari setelah orangtuanya meninggal. (TribunKaltim/Zainul)

Enam bocah yang kini menjadi yatim piatu itu saat ini rawat oleh nenek dan kakeknya.

Saat disambangi wartawan Tribunkaltim.co di kediamannya yang terletak di RT 20, Kelurahan Sepinggan Raya Kecamatan Balikpapan Selatan pada Selasa (25/2/2020), keenam bocah itu hanya menatap orang-orang yang silih berganti datang dengan raut wajah bingung.

Warga, tampak sambil membawa oleh-oleh dan memeluk bahkan mengendong mereka sambil menangis tersedu-sedu.

PENGAKUAN Siswa di NTT yang Dihukum Makan Kotoran Manusia: Kami Jijik tapi Tak Bisa Melawan

Tak satupun di antara enam bocah itu yang terlihat murung, begitu pula dengan balita yang berusia 1 bulan 7 hari, tampak tenang-tenang saja saat digendong oleh banyak orang.

Para bocah ini tinggal di rumah kakeknya yang berukuran kurang lebih 8 x 5 dan terhimpit di tengah bangunan rumah warga lainnya.

Sementara para bocah tersebut terlihat mengenakan pakaian sangat sederhana dan terus mempepeti kakek dan neneknya.

Hal berbeda tampak dari raut wajah Mustafa dan Wa Ode, yang terus menangis lantaran anak kesayangan dan menantunya meninggal dunia.

Kondisi para cucunya menjadi hal yang paling menyedihkan bagi nenek dan kakek para bocah itu.

"Tidak sakit, dia kan belum lama melahirkan anaknya yang paling kecil ini yang baru berusia 1 bulan 7 hari ini."

"Dari situ dia juga sering periksa di puskesmas katanya tensinya itu tidak stabil. Tapi pas hari Minggu kemarin itu dia mengeluh katanya pusing," kata Wa Ode Rusdiana, ibu kandung almarhumah Siti Hardyanti.

Sementara itu, Mustafa ayah kandung almarhumah Siti Hardyanti juga menceritakan dirinya sempat berupaya melakukan pertolongan kepada putrinya.

Halaman
123