TRIBUNWOW.COM - Pada konferensi pers soal kepulan asap di Gedung DPR RI, Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan akan mengevaluasi kembali sistem aerosol.
Sistem aerosol tersebut disebut Indra telah mengalami error sebanyak tiga kali, termasuk peristiwa kali ini pada Senin (24/2/2020).
Dikutip dari tayangan langsung Youtube Kompastv, Senin (24/2/2020), Indra mengatakan telah mengadakan rapat singkat bersama pihak-pihak berwajib seperti kepolisian untuk mencari tahu akar permasalahan kerusakan yang terjadi.
"Sistem ini akan kita evaluasi, peristiwa ini adalah peristiwa ketiga yang terjadi akibat sistem ini yang error," kata Indra.
• Puluhan Pasien RSUD Kraton Pekalongan Dievakuasi akibat Banjir
Indra lalu menjelaskan sistem aerosol yang digunakan di gedung DPR memang sengaja diatur dengan tingkat sensitivitas yang tinggi.
Pasalnya kegiatan di gedung begitu sibuk dan selalu dipadati orang.
"Jadi memang menggunakan standar yang paling tinggi, yang paling sensitif, karena kegiatan-kegiatan yang ada di seluruh ruang kerja DPR ini, kita tidak bisa monitor satu-satu, sehingga menggunakan standar yang paling sensitif," jelasnya.
Namun tidak menutup kemungkinan, Indra akan mengubah pengaturan sistem aerosol di Gedung DPR setelah evaluasi selesai dilakukan.
"Error sistem ini akan kita evaluasi ke depannya, apakah yang perlu sensitif ini harus dipertahankan atau ke depannya memang kita tingkatkan suhunya, supaya tidak terlalu sensitif," paparnya.
Penyebab Aktifnya Sistem Aerosol Belum Jelas
Sebelumnya, Indra mengatakan belum jelas penyebab pasti pemicu aktifnya sistem aerosol di dalam gedung.
Indra mengatkan sekitar pukul 12.00 WIB sistem aerosol di gedung tiba-tiba mengeluarkan asap tanpa adanya alasan yang jelas.
• Jakarta Kembali Kebanjiran, Warga Imbau Anies Baswedan Tak Cari Alasan: Masalahnya Ada di DKI
"Aerosol berfungsi tanpa ada sebab yang jelas, sekarang ini teman-teman dari pemadam kebakaran sedang meneliti dan mengevaluasi yang menyebabkan aerosol itu sistemnya terbuka," paparnya.
"Jadi perlu kami jelaskan kepada teman-teman media, kami dengan Pak Kapolda meninjau titik itu bahwa yang terjadi adalah sistem ini error."
"Sehingga sistem itu di beberapa titik mengeluarkan asap semacam fogging," lanjut Indra.