Arsul Sani lalu memberikan kesempatan pada politisi PKS Aboe Bakar.
Aboe Bakar lalu menjawab sebagi porsi oposisi.
Setelahnya Arsul Sani memberikan kesempatan pada politisi PDIP I Wayan.
"Saya punya data yang berbeda kalau dibilang memuaskan memang tidak mudah," ujar Wayan mengawali.
Wayan lalu menerangkan saat Jokowi telah membela keadilan dan rakyat kecil.
"Ada tiga menteri yang sama sekali tidak dibela dan diintervensi oleh Pak Jokowi ketika dia diurus oleh KPK," ujar Wayan.
Lalu ia membanggakan kasus Jiwasraya, Asabri, dan Petral.
• Bagikan Foto-foto Lawas Rangga Sasana, Roy Suryo: Ybs Hanya Wayang yang Digerakkan Dalang
"Bongkar habis kata Pak Jokowi, kemudian Asabri, polisi kejaksaan bergerak bersama dengan KPK sesuai dengan porsi masing-masing," tambahnya.
Wayan lalu menanggapi soal permasalahan yang menyangkut rakyat.
"Ada menyangkut masalah rakyat kecil, ini datanya sengaja saya rinci," tuturnya.
"Baiq Nuril, diberi amnesti gimana Pak Jokowi dibilang enggak perhatikan rakyat."
Namun belum selesai Wayan berbicara, presenter program memotong.
Presnter itu bertanya soal data rakyat kecil yang mengkritisi Jokowi.
"Kalau soal rakyat kecil yang mengkritisi pemerintah, mengkritisi pihak tertentu ada datanya enggak pak Wayan?" tanya pembawa acara.
Namun, Wayan enggan membeberkan data tersebut, ia lalu berkilah melanjutkan data yang telah ia bawa di kertas.
"Ini kita habiskan dulu ya," ujar Wayan.
"Saya punya datanya," sahut Asfinawati.
Wayan lalu tetap melanjutkan membacakan data yang ia punya.
"Kekerasan terhadap anak. Pak Jokowi agak keras membela. Artinya orang-orang kecil banyak dibela," tuturnya.
Lihat videonya menit ke 25.00:
(TribunWow.com/ Tiffany Marantika)