TRIBUNWOW.COM - Warga Surabaya masih menginginkan sosok seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk memimpin Surabaya ke depan.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei Pusat Riset Pilkada Jatim Jtv bekerjasama dengan Tim Survei Pilkada Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang dirilis, Jumat (14/2/2020).
Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada ITS, Agnes Tuti Rumiati, menyebutkan masyarakat Surabaya suka sosok Risma sapaan akrab Tri Rismaharini yang merakyat, suka blusukan, tegas, dan memahami kondisi lapangan.
"Masyarakat sudah menilai kota Surabaya sangat baik dalam pengelolaan kotanya tapi itu justru jadi konsen utama agar dipertahankan (Wali Kota selanjutnya)," ucap Agnes.
Selain itu, kriteria sosok pemimpin idaman masyarakat Surabaya selain jujur adalah mampu mengatasi masalah ekonomi.
• Kronologi Kasus Penghinaan Wali Kota Surabaya Risma, Pelaku Sakit Hati hingga Belum Tentu Dibebaskan
Dari data yang dipaparkan Agnes, di permasalahan ekonomi masyarakat masih banyak yang mengeluhkan terbatasnya peluang kerja dimana dalam penyediaan lapangan pekerjaan, masyarakat hanya memberi skor 2,98 dari rentang 1-5.
Selain masalah ekonomi, masyarakat juga mengidamkan pemimpin yang mampu mengatasi masalah lingkungan terutama banjir.
Dari survei tersebut masyarakat masih mengeluhkan banjir yang masih terjadi di beberapa tempat (dalam hitungan waktu 1-2 jam).
Got dan sungai masih dipenuhi sampah.
"Ini membutuhkan kapabilitas calon yang tinggi. Partai harus bisa memunculkan calon yang dibutuhkan oleh masyarakat bukan karena dipilih karena ketokohan," lanjut Agnes.
Ketika kandidat menonjolkan kemampuan daripada ketokohannya maka masyarakat akan melihat calon yang diinginkan.
"Politik identitas juga tidak laku lagi Surabaya. Hasil survei, masyarakat Surabaya sangat rasional dan sudah sangat paham yang utama dan paling dibutuhkan adalah kemampuan," ucapnya.
Ganjar Komentari Hinaan pada Risma
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan apa yang akan ia lakukan apabila dirinya menerima makian seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ganjar mengatakan tidak menutup kemungkinan dirinya akan bertindak seperti Risma, yakni mempolisikan penghinanya.