Anak Karen Pooroe Meninggal Dunia

Suami Karen Pooroe, Arya Claproth Dikabarkan Pernah 4 Tahun di RSJ, Begini Tanggapan sang Pengacara

Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arya Satria Claproth dan Karen Pooroe.

Belum puas dengan jawaban Andreas Nahot, wartawan pun kembali ingin memastikan.

"Ada riwayat jadi pasien RSJ bang?," tanya wartawan.

Mendengar pertaan tersebut, Andreas Nahot tak mengetahui secara pasti kebenaran kabar tersebut.

"Sepengetahuan saya sih enggak ada, apa lagi empat tahun itu kan lama sekali," jawab Andreas Naghot.

Lihat videonya dari awal:

Terungkap Alasan Suami Karen Pooroe yang Sengaja Tak Datangi Pemakaman Anak, Ini Kata Pengacara Arya

Pengakuan Pengacara Arya Claproth

Pengacara Arya Claproth, yakni Andreas Nahot Silitonga memberikan penjelasan terkait kabar sang klien yang tak hadir di pemakaman anak Karen Pooroe.

Setelah anak Karen Pooroe meninggal pada Sabtu (8/2/2020) berbagai polemik mulai muncul ke permukaan.

Mulai dari Karen Pooroe yang tak diizinkan berkomunikasi dengan sang anak sebelum meninggal dunia hingga Karen Pooroe yang merasakan kejanggalan atas penyebab meninggalnya sang buah hati tercinta.

Mengingat anak Karen Pooroe meninggal dengan tragis yaitu jatuh dari lantai enam apartemen milik Arya Claproth.

Oleh karena itu Arya Claproth menjadi sosok yang kini jadi sorotan oleh publik.

Apalagi Arya Claproth tak menghadiri pemakaman buah cintanya dengan Karen Pooroe.

Mendengar kabar tersebut pengacara Arya Claproth, yakni Andreas Nahot angkat bicara.

Hal tersebut dapat diketahui melalui kanal YouTube beepdo, pada Minggu (9/2/2020).

Andreas Nahot menjelasakan alasan Arya Claproth tak hadir saat sang putri disemayamkan lantaran adanya larangan dari Karen Pooroe.

Karen Pooroe pegang foto almarhumah anaknya Zefania Carina di TPU Tanah Kusir, Minggu (9/2/2020). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

• Sebelum sang Putri Meninggal, Karen Pooroe Minta Hal Ini pada Arya Claproth: Saya Sudah Nggak Kuat

Sedangkan untuk alasan larangan tersebut, Andreas Nahot beranggapan bahwa Karen Pooroe sedang dalam kondisi terpukul.

Halaman
123