Sebelumnya, Jokowi secara pribadi mengaku enggan memulangkan WNI eks ISIS yang kini masih berada di Timur Tengah.
Terkait hal itu, Nasir Djamil menilai pemerintah seolah tak memiliki sikap tegas.
"Ya sebenarnya agak aneh juga kalau kemudian di pemerintah kok seperti tidak punya sikap," ucap Nasir Djamil.
"Artinya tadi presiden mengatakan 'Secara pribadi saya tidak tapi tunggu ratas (rapat terbatas)'."
Lantas, ia pun menyinggung pengakuan BNPT yang pernah memulangkan WNI eks ISIS dri Timur Tengah.
Menurut Nasir, bahkan pada 2016 lalu BNPT memulangkan 50 WNI eks ISIS dari Timur Tengah.
"Sebenarnya kalau merujuk ke belakang karena Komisi III ya saya anggota Fraksi PKS, kami mendengar dari BNPT," terang dia.
"Bahwa sebenarnya tahun 2016 itu mereka sudah memulangkan 50 warga negara eks ISIS."
Bahkan, WNI eks ISIS tersebut kini sudah dikembalikan ke masyarakat.
"Dan 18 di antaranya itu dilakukan upaya deradikalisasi," terang Nasir.
"13 dari 18 itu oleh BNPT tahun 2017 dikembalikan ke warga masyarakat."
"Artinya mereka mengalami proses reintegrasi," sambung Nasir.
• Soal Rumor Pemulangan WNI Eks ISIS, Menag: Mereka Potong Kepala hingga Bakar Tawanan Hidup-hidup
Terkait hal itu, Nasir pun menganggap pemulangan WNI eks ISIS kini juga bisa dilakukan.
Menurutnya, pemulangan WNI eks ISIS itu juga merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah.
"Kalau 2016 sudah dilakukan itu, kenapa kita ribut-ribut pulangkan atau tidak?," ucap Nasir.
"Karena PBB itu mengatakan bahwa seluruh negara bertanggung jawab atas penduduknya."
"Kecuali mereka diadili di Suriah berdasarkan standar internasional," pungkasnya. (TribunWow.com)