Selain itu, potensi kembali menjadi teroris bisa terjadi ketika mereka terjun ke masyarakat.
Pasalnya, saat kembali ke masyarakat kemungkinan mereka akan dijauhi hingga bisa menjadi teroris kembali.
"Kalau nanti habis deradikalisasi diterjungkan ke masyarakat nanti bisa kambuh lagi, kenapa? karena di tengah masyarakat nanti dia diisolasi, dijauhi. Kalau dijauhi nanti dia jadi teroris lagi kan," ujar Manten Menteri Pertahanan ini.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah tengah mencari solusi yang tepat terkait masalah tersebut.
• Ditanya soal Pemulangan WNI Eks ISIS yang Bakar Paspornya, Jokowi: Saya Rasa Tidak Bisa
Lihat video berikut:
Tanggapan Jokowi soal WNI di Suriah yang Bakar Paspor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara pribadi berpendapat warga negara Indonesia (WNI) di Suriah yang membakar paspornya tidak dapat dipulangkan.
Hal itu ia sampaikan ketika memberikan pernyataan bahwa pemerintah belum mengambil sikap soal pemulangan WNI dari Suriah.
Diketahui, sebanyak lebih dari 600 WNI berada di Suriah untuk mengikuti Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS).
• Kritisi Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS, Soleman Ponto Ungkit Kekejaman ISIS: Kita Aja Kewalahan
• Imbau WNI Eks ISIS Segera Dipulangkan, Politisi PKS Soroti Sikap Jokowi: Kok Enggak Punya Sikap?
Rencananya, 47 dari 600 WNI tersebut akan dipulangkan dengan status tahanan.
Dilansir TribunWow.com, mulanya Jokowi menegaskan hal tersebut belum dibahas lebih lanjut.
"Sampai saat ini masih dalam proses pembahasan," tegas Jokowi, dalam tayangan KompasTV, Rabu (5/2/2020).
Jokowi menyebutkan akan diadakan rapat terbatas (ratas) untuk membahas agenda tersebut.
"Nanti sebentar lagi kita akan putuskan kalau sudah dirataskan," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, pemerintah masih harus membahas segala aspek dalam wacana ini.
"Semuanya masih dalam proses plus dan minusnya," katanya.