TRIBUNWOW.COM - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah mengakui ketersediaan bawang putih di Jawa Tengah telah merosot drastis.
Hal ini mengakibatkan, bawang putih di beberapa wilayah di Jawa Tengah harganya melambung tinggi.
Kepala Disperindag Jateng, Arief Sambodo mengatakan selama ini pasokan bawang putih di beberapa wilayah di Jateng hanya mengandalkan impor bawang putih dari China.
• Virus Corona Menyebar di Kapal Pesiar Diamond Princess, Bagaimana Nasib Ribuan Penumpang?
Namun, sejak mewabahnya virus Corona yang menyebar di China telah mempengaruhi pasokan bawang putih yang diimpor dari negara tersebut.
"Sekitar 95 persen bawang putih impor langsung dari China. Sementara ini terganggu virus corona."
"Kita harap ada opsi kebijakan lain. Kalau ada kebijakan impor bawang putih tolong dicarikan dari negara lainnya," kata Arief saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/2/2020).
Saat ini harga bawang putih di pasaran Jawa Tengah sudah mencapai Rp 50.000 per kilogramnya.
Padahal, dalam keadaan normal dijual dengan harga Rp 35.000.
Kendati demikian, Arief tengah berupaya mencari solusi untuk mengatasi harga bawang putih yang melambung tinggi di pasaran.
Salah satunya dengan mencari sumber pasokan bawang putih lokal di sejumlah daerah seperti di Parakan Temanggung dan Bumijiwa Tegal.
"Kita mengakui keterbatasan daerah produksi bawang putih. Hanya terbatas di Temanggung. Di Bumijiwa juga ada, tapi tidak terlalu banyak," katanya.
• Setelah Ditolak Indonesia, Evakuasi Warga Timor Leste dari Wuhan Akhirnya Dibantu Selandia Baru
Arief mengungkapkan tanaman bawang putih hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan sub tropis dengan suhu tertentu.
"Makanya sekarang kalau mau OP (Operasi Pasar) itu susah sekali. Kondisi sekarang dengan adanya imbas virus Corona, kita dapat informasi kalau ada penundaan impor bawang putih," jelasnya.
(Kompas.com/Riska Farasonalia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Virus Corona, Bawang Putih di Jateng Mulai Langka dan Harganya Meroket"