TRIBUNWOW.COM - Penggerebekan Pekerja Seks Komersial (PSK) N (27) di sebuah hotel berbintang di Padang yang berlangsung beberapa saat yang lalu menjadi sorotan karena adanya nama Andre Rosidade, yakni seorang Anggota DPR RI dalam kasus tersebut.
N yang digrebek pada Minggu (26/1/2020), mengakui dirinya telah dijebak oleh Andre Rosiade dalam penggerebekan tersebut.
Menanggapi hal tersebut Andre Rosiade mengatakan bahwa dirinya melakukan hal tersebut karena adanya keresahan yang berkembang di masyarakat.
• Andre Rosiade Gerebek Praktik Prostitusi di Padang, Bantah Jebak PSK, Kasus Mirip Vanessa Angel
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (5/2/2020), mulanya Andre mengatakan dirinya mendapat laporan dari warga setempat atas adanya prostitusi yang dilakukan menggunakan sebuah aplikasi online di Padang.
Andre kemudian merespon keluhan tersebut dan melanjutkannya ke pihak kepolisian.
"Setelah tim Polda Sumbar datang, kemudian diperlihatkan aplikasi online itu ke polisi. Polisi tentu ingin bukti dan warga tersebut bersedia untuk membuktikannya," kata Andre.
Warga yang merasa resah atas prostitusi online tersebut kemudian berinisiatif memesan lewat seorang PSK untuk membuktikannya kepada polisi.
Sembari menunggu warga yang sedang melakukan negosiasi dengan PSK melalui aplikasi online, Andre bercerita tentang ajudannya yang bernama Bimo bersedia untuk membantu meminjamkan kamarnya yang sebelumnya telah ia pesan di hotel yang bersangkutan.
"Kebetulan ajudan saya yang bernama Bimo sudah memesan kamar dan bersedia untuk membantu meminjamkan kamarnya," jelas Andre.
Andre mengelak dirinya melakukan penjebakan, ia mengatakan yang memesan PSK bukan dirinya namun warga yang merasakan keresahan akibat adanya prostitusi online.
"Jadi tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," jelas Andre.
Dikutip dari TribunPadang.com, Rabu (5/2/2020), Andre mengatakan ada hal yang di tempat kejadian hotel tersebut.
Ia mengatakan yang memesan kamar untuk penggerebekan kasus prostitusi tersebut adalah Bimo yang merupakan ajudannya.
Saat membayar, Bimo juga menunjukkan identitasnya sendiri.
Tetapi pihak Hotel menuliskan nama pemesan kamar tersebut atas nama Andre Rosiade.