Tribunnews.com Terima Penghargaan dari BNPB, Berperan Aktif dalam Penyebaran Informasi Kebencanaan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menyerahkan penghargaan kepada Tribunnews.com yang diterima GM Tribunnews.com, Yulis Sulistyawan sebagai media online yang berperan aktif dalam mendukung penyebarluasan informasi kebencanaan tahun 2019 di SICC, Sentul, Selasa (4/2/2020).

Isu Rakornas

Sementara itu saat ditanya soal isu penting Rakornas penanggulangan bencana 2020, Doni menjelaskan soal gambaran untuk bangsa Indonesia.

Doni menjelaskan, Indonesia berada di daerah yang memiliki resiko tinggi terhadap ancaman bencana.

"Ada belasan jenis resiko ancaman kita mencoba, untuk memudahkan memahami tentang sumber ancaman itu," ujarnya.

Ancaman itu terbagai dalam beberapa cluster, pertama yang berhubungan dengan geologi.

"Seperti gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi dan penurunan permukaan tanah," ujarnya.

Cluster kedua soal musim kemarau yang berdampak pada kekeringan, kesulitan air, kebakaran hutan dan bencana asap.

"Cluster ketiga ancaman yang disebabkan oleh hujan misalnya curah hujan tinggi, cuaca ekstrim, anomali cuaca, banjir, banjir bandang dan longsor," kata Doni.

Dan cluster terakhir ancaman yang berhubungan dengan non alam.

Anugrah penghargaan BNPB kepada media online Tribunnews.com. (TribunnewsBogor.com/Soewidia Henaldi)

Doni mencontohkan soal gagal teknologi, limbah, dan penyakit.

"Ini yang harus kita sampaikan kepada publik, hasil diskusi yang dilakukan oleh 120 pakar dikemas dalam bentuk bahasa sederhana agar publik tahu apa ancamannnya," ujarnya.

Rakornas penanggulangan bencana 2020 ini juga dalam rangka memberikan pengetahuan kepada masyarakay agar sadar adanya ancaman.

"Dengan begitu saat ada ancaman, masyarakat semakin tangguh," katanya.

Tapi yang paling penting katanya, adalah bagaimana jiwa masyarakat bisa selamat.

"Kita juga mencoba, bahwa gerakan ini tidak bisa dikerjakan oleh satu lembaga. Soal ancaman ini tidak mungkin hanya dikerjakan oleh BNPB saja," tukasnya.

Halaman
123