TRIBUNWOW.COM - Kota Wuhan China kini seperti 'Kota Hantu' lantaran diserang oleh Virus Corona yang kini sudah menjangkit ribuan orang.
Beredar video di sosial media bagaimana warga yang masih bertahan saling memberikan semangat atas musibah yang terjadi.
Dilansir TribunWow.com melalui channel YouTube South China Morning Post pada Selasa (28/1/2020), terlihat warga berteriak melalui jendela-jendela gedung-gedung tinggi yang menjulang.
• Virus Corona di China Merebak, Dinkes Tomohon Imbau Warga Tak Makan Kelelawar atau Paniki
Mereka saling berteriak untuk menghibur satu sama lain.
"Tetap kuat," demikian suara teriakan-teriakan warga Wuhan.
Mulai dari suara pria dewas hingga gadis kecil terdengar di tengah cahaya lampu Kota Wuhan.
Bahkan, mereka juga terdengar menyanyikan lagu-lagu bertema patriot.
Namun, pihak berwenang justru meminta mereka untuk berhenti berteriak dan bernyanyi.
Pihak berwenang juga meminta agar mereka menutup jendelanya.
Mereka memberikan peringatan tersebut tak lain agar mengurangi risiko meningkatnya penderita Virus Corona.
• Virus Corona dan 5 Penyakit Lain dari Hewan, Ada Unta, Kelelawar, hingga Babi
Pemberitahuan itu lantas mendapat beragam reaksi dari warganet di sana.
Ada yang berkomentar bahwa saling meningkatkan rasa semangat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Itu sangat berbahaya, itu tidak akan (meningkatkan risiko) itu dapat membantu melampiaskan emosi, meningkatkan moral dan sistem kekebalan tubuh," ujar seorang warganet.
Adapula yang mengatakan bahwa di lingkungannya mereka menyanyikan lagu untuk saling memberikan semangat dengan tetap menggunakan masker.
"Di lingkungan saya, kami menyanyikan lagu-lagu dengan masker kami," ujar dia.
Lihat video berikut:
Virus Corona Diduga Adanya Kebocoran Laboratorium Patogen di Wuhan
Pusat Pengendalian Penyakit di China memastikan wabah Virus Corona akibat satwa liar.
Namun, kini berkembang kabar bahwa Virus Corona muncul akibat bocornya Laboratorium yang mempelajari SARS dan Ebola di Wuhan seperti dikutip dari Daily Mail pada Senin (27/1/2020).
Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan adalah satu-satunya laboratorium di China yang dirancang untuk mempelajari patogen paling berbahaya di dunia seperti SARS dan Ebola.
Labooratorium tersebut telah dibangung di Wuhan sejak 2017.
• Wuhan Seperti Kota Hantu karena Virus Corona, Inilah Video Warga Saling Ribut saat Cari Makanan
Menjelang 2018, rupanya para ahli dan ilmuwan biosafety Maryland Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa virus bisa saja lolos dari laboratorium.
Para ilmuwan AS itu merasa khawatir lantaran pada 2004, Virus SARS bocor dari laboratorium Beijing.
Laboratorium Keamanan Hayati Nasional Wuhan berada 20 mil jauhnya dari Pasar Makanan Laut Huanan.
Akibat kabar tersebut, masyarakat jadi bertanya-tanya apakah memang ada kebocoran.
Sedangkan para ilmuwan di Pusat Pengendalian Penyakit di China menegaskan bahwa virus itu berasal dari hewan di pasar.
• Lokasi Awal Mula Virus Corona Ternyata Dekat Lab Virus Berbahaya di Wuhan, Apa Berkaitan?
Namun, Ahli Mikrobiologi dari Universitas Rutgers, Dr Richard Erbright mengatakan bahwa saat ini tidak ada alasan untuk mencurigai laboratorium dengan wabah yang telah menyebar.
"Tapi, 'pada titik ini tidak ada alasan untuk mencurigai' bahwa fasilitas (laboratorium) itu ada hubungannya dengan wabah," kata Richard.
Menurutnya diperlukan penelitian lebih lanjut terkait masalah tersebut.
"Di samping bertanggung jawab atas urutan genom penting yang memungkinkan dokter mendiagnosisnya," lanjut Richard.
Sementara itu, laboratorium yang berada di Intistut Virologi Wuhan itu didirikan dengan harapan bahwa China dapat membantu penelitian virus-virus paling bahaya di dunia.
Laboratorium itu disebut memiliki standar tingkat keamanan hayati-4 (BSL-4) atau tingkat biohazard tertinggi.
• Mahasiswa Indonesia Lakukan Vlog di Kesunyian Kota Wuhan China akibat Virus Corona: Evakuasi Kami
Sehingga, laboratorium tersebut diklaim sudah memenuhi syarat untuk menangani patogen paling berbahaya di dunia.
Kini, tercatat sudah ada 54 laborotarium BSL-4 yang tersebar di dunia. (TribunWow.com/Mariah Gipty)