Virus Corona

Tugas Jaga Pasien Isolasi Virus Corona di Hong Kong, Ditentukan Lewat Undian hingga Masker Dijatah

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penanganan pasien terjangkit Virus Corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, China, Minggu (26/1/2020)

TRIBUNWOW.COM - Wabah Virus Corona menyebarkan kepanikan dan ketakutan bagi para masyarakat di seluruh dunia, karena tingginya kemungkinan tertular virus tersebut.

Hal yang sama dirasakan oleh beberapa staf medis di Hong Kong.

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Selasa (28/1/2020), beberapa staf medis di Hong Kong menggunakan sebuah sistem undian untuk menentukan siapa yang harus bertugas mengurus pasien Virus Corona di ruang isolasi.

Korban Tewas Virus Corona Tembus Angka 100, Kasus Kematian Pertama di Ibu Kota China, Beijing

Seorang dokter di Hong Kong, dr. Peter Wong (nama samaran) membeberkan alasan adanya undian tersebut.

Ia berujar penggunaan sistem undian karena tekanan yang begitu besar dirasakan oleh para staf medis dalam penanganan kasus Virus Corona.

Wong menambahkan wabah Virus Corona semakin menumpuk beban mereka.

Hal tersebut dikarenakan pasien-pasien dengan penyakit lain juga butuh perhatian yang sama.

"Pada waktu yang sama kita harus menangani pasien penyakit stroke dan gagal jantung," katanya.

Wong mengakui sistem undian itu rentan dicurang.

Ia menceritakan ada beberapa kasus di mana staf senior tidak perlu ikut dalam undian.

Suster Edward Cheung menjelaskan bagaimana setiap dokter dan perawat di rumah sakit tempatnya bekerja memilki jadwal bergantian menangani pasien Virus Corona.

Cheung mengatakan dirinya justru senang mendapat bagian jaga pasien isolasi Virus Corona.

Hal tersebut lantaran dirinya dapat menggunakan pakaian pengaman lengkap.

Berbeda saat menangani pasien biasa, dirinya tidak bisa mengenakan pakaian lengkap untuk menghindari rasa takut pasien.

Kekhawatiran lain yang dirasakan Cheung adalah penggunaan masker yang dijatah.

Ia merasa aneh karena menurutnya masker digunakan saat dibutuhkan, bukan dijatah.

Cheung mengaku menyaksikan seorang rekan kerjanya yang ditegur karena menggunakan masker.

Rekan kerja Cheung ditegur dengan alasan akan menyebabkan rasa takut dan panik para pasien di rumah sakit tersebut.

"Kenapa masker dijatah, dan tidak digunakan saat dibutuhkan?" kata Cheung.

Potret Perjuangan Staf Medis Wuhan Hadapi Virus Corona, Wajah Memar karena Tak Istirahat

Pemerintah Hong Kong Bantah Tuduhan Menimbun Masker

Permintaan masker di China semakin meningkat seiring bertambahnya kasus dan kematian karena wabah Virus Corona.

Hong Kong termasuk wilayah yang mengalami kenaikan permintaan masker untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Senin (27/1/2020), di tengah tingginya permintaan masker muncul tuduhan dari sebuah media lokal terkait penimbunan stok masker yang ditujukan kepada pemerintah Hong Kong.

Perdana Menteri China Li Keqiang mengarahkan upaya pencegahan terhadap Virus Corona dan bertemu dengan pasien serta staf medis di Wuhan. (scmp.com)

• Temukan Fakta Baru, Pemerintah China Prediksi Virus Corona akan Menyebar Semakin Cepat dan Besar

Penimbunan tersebut disebut membuat harga masker semakin tinggi dan langka.

Pemerintah Hong Kong dituduh menyimpan masker untuk kepentingan sendiri.

Sekretaris Kepala Hong Kong Matthew Cheung Kin-chung membantah tuduhan tersebut.

Ia mengatakan Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit Hong Kong masih memiliki stok masker yang cukup untuk 3 bulan ke depan.

Pemerintah Hong Kong mengatakan pihaknya memang menyimpan stok 10 juta masker, namun hal tersebut digunakan untuk keperluan operasional Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah mengumumkan bahwa Hong Kong berada di status darurat menanggapi wabah Virus Corona.

Carrie Lam bahkan sempat meminta kepada pemerintah China untuk memberikan bantuan masker.

Namun permintaan tersebut direspons negatif oleh banyak pihak.

Salah satunya adalah anggota parlemen pro-Beijing Priscilla Leung Mei-fun yang mengatakan permintaan Hong Kong justru dianggap membebani China.

Selain meminta bantuan masker ke China, pemerintah Hong Kong juga meminta bantuan kepada negara-negara lain untuk mengirimkan bantuan masker.

Meningkatnya permintaan masker masyarakat Hong Kong membuat harga masker naik hingga 4 kali lipat.

Harga masker yang biasanya dijual sekitar Rp 107 ribu per box, naik menjadi Rp 423 ribu per box.

Korban Tewas Virus Corona Tembus Angka 100

Korban tewas wabah Virus Corona kini telah menembus angka 106 jiwa.

Pemerintah China mengkonfirmasi jumlah kasus positif Virus Corona telah naik menjadi 4.500 setelah sebelumnya pada Senin (27/1/2020), masih berada di angka sekitar 2.500.

Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Selasa (28/1/2020), jumlah kasus dan kematian akibat Virus Corona berpusat di provinsi Hubei, tempat bermulanya virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut.

Komisi kesehatan nasional China mengatakan informasi baru terkait metode penularan Virus Corona, pada Selasa (27/1/2020).

Metode penularan tersebut yakni selain melalui udara, juga dapat ditularkan melalui kontak fisik.

Sedangkan untuk masa inkubasi virus rata-rata berkisar antara 3 sampai 7 hari.

Virus Corona juga disebut memiliki kemiripan hingga 85 persen dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang pernah menewaskan ratusan orang pada tahun 2002-2003.

Umumnya Virus Corona menyerang orang di usia dewasa, namun menurut temuan terbaru dan kasus terbaru ternyata Virus Corona juga dapat menginfeksi bayi dan anak-anak.

Dikutip dari cgtn.com, Selasa (28/1/2020), komisi kesehatan di Beijing dan Shanghai telah mengkonfirmasi adanya pasien Virus Corona yang meninggal pada Senin (27/1/2020) malam.

Pasien berumur 50 tahun tersebut diketahui sebelumnya menetap di Wuhan sejak tanggal 8 hingga 15 Januari 2015.

Ia kemudian didiagnosa positif Virus Corona pada Rabu (22/1/2020).

Pasien di Beijing sebagian besar didominasi oleh orang-orang lanjut usia.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh South China Morning Post, Selasa (28/1/2020), jumlah korban tewas karena Virus Corona sudah menembus angka 100 orang.

• Kunjungi Korban Virus Corona di Wuhan, Perdana Menteri China Pimpin Perang Lawan Wabah Mematikan

Berikut adalah rincian detil kasus dan korban dari Virus Corona:

Kasus Positif Virus Corona:

  • China - 4496 Kasus
  • Hong Kong- 8 Kasus
  • Macau - 7 Kasus
  • Taiwan - 5 Kasus
  • Negara Asia Lainnya - 30 Kasus
  • Eropa - 4 Kasus
  • Amerika Utara - 6 Kasus
  • Australia - 5 Kasus

Korban Tewas Virus Corona:

  • China -  106 Jiwa

(TribunWow.com/Anung Malik)