Ia merasa aneh karena menurutnya masker digunakan saat dibutuhkan, bukan dijatah.
Cheung mengaku menyaksikan seorang rekan kerjanya yang ditegur karena menggunakan masker.
Rekan kerja Cheung ditegur dengan alasan akan menyebabkan rasa takut dan panik para pasien di rumah sakit tersebut.
"Kenapa masker dijatah, dan tidak digunakan saat dibutuhkan?" kata Cheung.
• Potret Perjuangan Staf Medis Wuhan Hadapi Virus Corona, Wajah Memar karena Tak Istirahat
Pemerintah Hong Kong Bantah Tuduhan Menimbun Masker
Permintaan masker di China semakin meningkat seiring bertambahnya kasus dan kematian karena wabah Virus Corona.
Hong Kong termasuk wilayah yang mengalami kenaikan permintaan masker untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
Dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Senin (27/1/2020), di tengah tingginya permintaan masker muncul tuduhan dari sebuah media lokal terkait penimbunan stok masker yang ditujukan kepada pemerintah Hong Kong.
• Temukan Fakta Baru, Pemerintah China Prediksi Virus Corona akan Menyebar Semakin Cepat dan Besar
Penimbunan tersebut disebut membuat harga masker semakin tinggi dan langka.
Pemerintah Hong Kong dituduh menyimpan masker untuk kepentingan sendiri.
Sekretaris Kepala Hong Kong Matthew Cheung Kin-chung membantah tuduhan tersebut.
Ia mengatakan Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit Hong Kong masih memiliki stok masker yang cukup untuk 3 bulan ke depan.
Pemerintah Hong Kong mengatakan pihaknya memang menyimpan stok 10 juta masker, namun hal tersebut digunakan untuk keperluan operasional Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah mengumumkan bahwa Hong Kong berada di status darurat menanggapi wabah Virus Corona.
Carrie Lam bahkan sempat meminta kepada pemerintah China untuk memberikan bantuan masker.