Kobe Bryant Meninggal Dunia

Bukan karena Kemewahan, Ternyata Ini Alasan Memilukan Kobe Bryant Selalu Pergi Pakai Helikopter

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Legenda bola basket asal klub Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, meninggal dunia. Helikopter yang ditumpanginya jatuh, 5 orang tewas.

Namun, segalanya berubah ketika arus lalu lintas LA semakin padat.

"Aku terjebak macet sehingga aku kehilangan momen untuk mengikuti drama sekolah anak-anak," ucapnya.

Kobe Bryant dalam wawancara ekslusif "The Corp", akhir Desember 2018 silam. (Youtube The Corp With A-Rod and Big Cat)

Kepadatan lalu lintas di LA pun semakin memburuk.

Alhasil, Bryant mencari cara di mana ia tidak menghabiskan waktu dengan percuma dan memiliki waktu yang seimbang antara berlatih dan waktu bersama keluarga.

"Jadi, saat itulah aku berpikir tentang helikopter, dan hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk perjalanan. Dan saat itulah semua itu dimulai," terangnya.

Setelah menggunakan helikopter, Kobe Bryant merasa waktu yang ia miliki menjadi lebih efisien.

Pria 41 tahun itu dapat mengantar anak-anak sekolah tepat waktu, melakukan aktivitas pribadi, dan kembali menjemput para buah hatinya.

Meskipun sang istri, Vanessa Bryant, selalu menawarkan diri untuk mengantar-jemput anak-anak mereka, Bryant selalu bersikeras.

Perjalanan Karier Kobe Bryant: Legenda NBA Kalahkan Michael Jordan hingga Aktor yang Sabet Oscar

Kepada Alex Rodriguez, ayah empat anak itu mengungkapkan momen yang tidak ingin disia-siakan.

"Kamu bepergian dan memiliki waktu di mana kamu tidak melihat anak-anakmu," kata Bryant.

Jadi, setiap ada kesempatan, aku selalu menggunakannya bersama mereka (anak-anak), bahkan jika itu 20 menit di dalam mobil. Aku menginginkan itu," sambungnya.

Dilansir BBC, pengarah lalu lintas di UCLA Institute of Transportation Studies, Profesor Michael Manville, Los Angeles terkenal karena kemacetan lalu lintas.

Manville mengatakan, hal itu disebabkan karena road pricing, sistem jalan berbayar.

LA memiliki urbanisasi tata kota yang membuat volume lalu lintas di jalan tinggi.

Menurut perusahaan riset Inrix, pengemudi di LA kehilangan rata-rata 128 jam karena kemacetan pada 2018 lalu.

Peta kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant, Gianna Bryant, dan tujuh orang lainnya. (Flightradar24)

 

 

Halaman
123