"Pembungkaman juga ada yang lain," ucap Asfinawati.
"Jangan lupa 324 anak mengalami penangkapan sewenang-wenang gara-gara aksi September kemarin."
Terkait hal itu, Asfinawati pun menyinggung jumlah korban tewas dalam aksi tersebut.
"Dan 67 orang meninggal di luar proses hukum, 51nya setidak-tidaknya karena aksi menyampaikan pendapat di muka umum," ucap Asfinawati.
Ia menambahkan hal tersebut membuktikan bahwa apa yang dikemukakan oleh Presiden Jokowi kerap bertolak belakang dengan di lapangan.
"Kalau data-data ini tidak ada, kalau 67 orang bisa mati di luar proses hukum dianggap berlebihan, saya tidak tahu harus mengatakan apa."
"Selesai kita," sambungnya.
• 100 Hari Masa Jabatan Presiden, Ketua YLBHI Ungkit Janji Jokowi di Periode Kedua: Kita Dibohongi
Pernyataan Asfinawati itu pun langsung ditanggapi oleh Emmy Hafild.
Ia justru menyinggung soal pelanggaran HAM di era Soeharto.
"Ya mungkin enggak pernah ngalami hidup di zaman orde baru," kata Emmy.
"Jadi tidak tahu bagaimana pelanggaran HAM berat yang terjadi di orde baru."
Belum selesai Emmy menyatakan pendapatnya, Asfinawati langsung menyahut.
"Artinya sekarang Jokowi dibandingkan dengan Soeharto? Ya bagus," sahutnya.
"Sebentar, ini waktu saya," jawab Emmy dengan nada tinggi.
Perdebatan di antara keduanya pun tak dapat dihindari.