"Iya mungkin kadang di situ dia takut mamahnya nangis. Terus jadi dia enggak pernah cerita, kalau dipukul dia cerita. 'Aku dipukul mama' cuma gitu doang," lanjutnya.
Bahkan, Nurhayati mengatakan dirinya baru tahu kalau sang anak sempat ditutupi kepalanya dengan plastik setelah mendengar kesaksian Lutfi pada tim Mata Najwa.
"Malah baru tahu tadi kalau dikasih plastik kayak gitu kan itu enggak bisa napas, kalau anak saya mati gimana dia mau tanggung jawab apa enggak," kata Nurhayati sambil masih mengusap air mata.
Lihat videonya mulai menit ke-10:00:
Lutfi Akui Dipukul dan Disetrum
Lutfi mengungkap perlakuan kasar sejumlah petugas saat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Lutfi Alfiandi mengatakan bahwa saat BAP tidak ada demonstran yang didampingi oleh kuasa hukum.
• IPW Komentari Dugaan Penyiksaan pada Lutfi: Penyetruman Tersangka Tindakan Keji yang Mencontoh Nazi
"Keesokan harinya baru dibuatkanlah BAP pada saat dibawa ke ini kan enggak didampingin, semua yang diamanin ini enggak ada yang didampingi kuasa hukum," ungkap Lutfi.
Luthfi mengatakan dirinya kemudian dipukuli.
"Saya merasakan saat di situ gimana rasanya, saya sempat dipukuli badan, dipukuli muka," kata Luthfi.
"Awal pertama mereka mukul muka gitu, eh terus tiba-tiba ada salah satu anggotanya," imbuhnya.
Lalu, ia lantas dihadapkan ke tembok, disuruh berjongkok hingga dipukul ulu hatinya.
"Jadi saya di-hadapin ke tembok, saya disuruh jongkok terus saya dipukul."
"Awal mereka mukul muka terus mukul ulu hati pakai tangan. Mereka langsung mukul, sakit rasanya," jelasnya.
Tak berhenti di sana, petugas juga sempat memasukan plastik ke dalam kepalanya.