Nova kemudian menjelaskan hasil diskusi terbatas dengan WHO tentang strategi nasional pencegahan bunuh diri pada remaja.
"Pertama yang penting adalah asosiasi guru BK atau Bimbingan dan Konseling. Di situ mereka mengatakan bahwa kurikulum mereka sudah tidak relevan dengan kemajuan zaman remaja sekarang," jelasnya.
Menurut Nova, guru BK di sekolah seringkali tidak menganggap serius masalah yang dialami muridnya.
Selain itu, Nova menyebutkan pemerintah belum memprioritaskan pencegahan bunuh diri dalam programnya.
"Target penurunan bunuh diri di Indonesia tidak masuk dalam cetak biru sustainable development goals (tujuan pembangunan berkelanjutan)," tutup Nova.
Lihat videonya dari menit 10:00:
• Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Sidoarjo Tertangkap, Ternyata Teman Kuliah Korban yang Sakit Hati
Siswi SMP Bunuh Diri
Dikutip dari Kompas.com, seorang siswi SMP di Jakarta Timur lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya pada Selasa (14/1/2020).
Siswi tersebut sempat dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Meskipun menjalani perawatan selama dua hari, nyawanya tak tertolong.
Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (16/1/2020).
Berdasarkan penelusuran, Komisioner KPAI Retno Listyarti menyebutkan siswi tersebut baru saja kehilangan ibunya yang wafat beberapa bulan lalu.
"Dia ini dekat betul dengan sang ibu. Jadi di media sosialnya itu memang muncul kalimat-kalimat kangen dengan sang ibu," kata Retno, Senin (20/1/2020).
Menurut Retno, siswi ini merasa sangat kehilangan dan merindukan sosok ibunya.