Viral Keraton Agung Sejagat

Di ILC, Pengacara Pemimpin Keraton Agung Sejagat soal Totok dan Fanny: Setelah Meditasi Dapat Ilham

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengacara Toto dan Fanny, M Sofyan, mengungkapkan pendirian Keraton Agung Sejagat berdasarkan pengalaman spiritual, dalam tayangan ILC, Selasa (22/1/2020).

TRIBUNWOW.COM - Pengacara Totok Santoso Hadiningrat dan Fanny Aminadia, M Sofyan, menyebutkan kedua kliennya adalah pernah mendapatkan pengalaman spiritual sebelum membangun Keraton Agung Sejagat.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya dalam tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club bertajuk "Siapa di Balik Raja-Raja Baru?", Selasa (22/1/2020).

Awalnya, Sofyan menyatakan Totok Santoso Hadiningrat cukup memahami fakta sejarah di Indonesia.

Soal Pengembalian Uang Korban Keraton Agung Sejagat, Menteri Sosial: Mau Tidak Mau Harus Menunggu

"Pertama, Beliau ini cukup memahami beberapa hal. Saya rasa juga cukup komprehensif tentang fase-fase sejarah dan peradaban yang ada di nusantara," kata Sofyan, dalam tayangan TvOne, Selasa (21/1/2020).

Selanjutnya Sofyan menyebut Totok sebagai pelaku spiritual yang sudah mengalami beberapa pengalaman sebelum membentuk keraton.

"Pelaku spiritual Beliau ini," kata Sofyan.

Menurut Sofyan, pada poin ini ada persinggungan antara hukum tertulis dan tidak tertulis.

"Ada beberapa hal setelah saya mendengar dari keterangannya. Misalnya untuk berinisiatif seperti ini kan melalui proses spiritual katanya," jelas Sofyan.

"Setelah meditasi, mendapatkan ilham, dan seterusnya," lanjutnya.

Sofyan menjelaskan hal-hal seperti ini tidak dapat terangkum dalam hukum tertulis.

Mengenai keterlibatan Fanny, Sofyan menyebutkan ratu bergelar Dyah Gitarja itu adalah penggiat seni.

"Yang saya tangkap, Bu Fanny ini juga, setelah menceritakan ke saya, memiliki latar belakang sebagai seorang pegiat dalam dunia seni," kata Sofyan.

"Pegiat di seni, kemudian juga pegiat di beberapa lembaga sosial kemasyarakatan, terus kemudian di ormas," tambahnya.

Ia menyebutkan latar belakang seni itu membuat Fanny ingin mengimplementasikan gagasan dan hasil pengalaman spiritual yang dialami Toto.

"Yang saya tangkap dari interview saya, dari Pak Totok misalnya, dalam kegiatan itu melalui tahapan-tahapan spiritual. Misalnya, laku di pantai selatan, di Gunung Merapi, di Gunung Tidar," kata Sofyan.

Halaman
123