Terkini Daerah

Fakta Pohon Menangis di Jember, Buat Resah Keberadaannya hingga Kesaksian Warga yang Mendengar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi saat melihat langsung kasus viralnya pohon menangis yang diduga dari gesekan antar pohon.

Mengutip Kompas.com, Mawardi mengaku ia tak bisa berkebun di sekitar pohon akasia miliknya karena banyak warga yang datang.

Disisi lain, banyaknya warga yang datang juga membuat Mawardi khawatir jika ada motor hilang.

“Saya usahakan agar yang berkunjung lebih sedikit, kalau langsung ditutup takut orang jauh-jauh datang melihat,” tutur dia.

Tak hanya itu, Kapolsek Puger, AKP Ribut Budiyono, juga khawatir adanya fenomena pohon menangis dimanfaatkan orang lain untuk mencari untung.

“Kami khawatir ini dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk mencari keuntungan materi,” ujar Ribut, Jumat.

VIRAL Fenomena Pohon Bambu Berbuah di Pamekasan, Tokoh Desa Ungkap Fakta Sebenarnya

Karena itu, polisi bersama pemilik pohon akasia berkoordinasi agar pohon dipotong.

Tak hanya itu, polisi juga meminta Pemdes Mojosari dan Muspika Puger untuk memberi pengertian pada masyarakan mengenai fenomena pohon menangis.

Hal itu dilakukan agar warga tetap berpikir logis.

“Supaya masyarakat berpikir secara logis,” tandas Ribut.

3. Kesaksian warga

Sejumlah warga menempelkan kupingnya ke pohon yang disebut mengeluarkan suara tangisan. (SURYA.co.id / Sri Wahyunik)

Dilansir SURYA.co.id, seorang warga yang berkunjung ke lokasi pohon menangis mencoba membuktikan kebenaran itu.

Ia adalah Shodiq, warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger.

Kedatangan Shodiq karena merasa penasaran mendengar omongan orang-orang di sekitarnya.

"Penasaran dengan pohon ini. Saya tahunya dari warga, dari mulut ke mulut kalau ada pohon yang keluarkan suara menangis," ungkap dia, Jumat.

Untuk membuktikannya, Shodiq menempelkan telinganya ke pohon akasia.

Halaman
123