Banjir di Jakarta

Rocky Gerung Nilai Anies Justru GR Dibully Terus: Ridwan Kamil Dianggap Enggak Punya Potensi Lagi

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik, Rocky Gerung menduga bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kini merasa GR dengan tuntutan mundur dari banyak pihak.

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung menduga bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kini merasa 'GR' dengan tuntutan mundur dari banyak pihak.

Meski tuntutan itu bernada negatif, namun Rocky Gerung menilai itu bisa membuat nama Anies Baswedan terus diingat.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Rabu (15/1/2020), mulanya presenter bertanya mengapa soal banjir, hanya Anies yang didemo.

Tanggapi Tuntutan pada Anies, Rocky Gerung: Kalau Anies Turun karena Dendam, Orang Tetap Ingat Ahok

Sedangkan, banjir tidak menimpa Provinsi DKI Jakarta saja.

Rocky Gerung menjawab, itu karena ada kaitannya Pemilihan Presiden 2024.

"Itu kembali pada potensi Anies menjadi pemimpin itu rumusnya," kata Rocky Gerung.

"Saya lihat di Lebak itu enggak ada orang anggap Bupati Lebak akan jadi presiden juga," imbuhnya.

Selain itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga dianggap tidak memiliki potensi Calon Presiden 2024.

"Sama juga, Ridwan Kamil juga dianggap enggak punya potensi lagi, yang punya potensi Anies," lanjutnya.

Sehingga, menurut Rocky Gerung, Anies kini justru senang namanya terus muncul di permukaan.

"Ya diam-diam Anies GR juga, kalau bisa demo terus sehingga namanya hidup terus," kata Pengamat Politik 60 tahun ini.

Akibatnya, nama-nama pejabat-pejabat daerah yang juga populer di masyarakat tidak terdengar.

Mulai dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Sehingga nama lain tidak dibicarakan lagi, kan kalau dia didemo sekarang berminggu-minggu, nama Risma, Ridwan Kamil segala macam, siapa yang di Gubernur Jawa Tengah itu ya diingat orang lagi," kata Rocky Gerung.

Ada Spanduk Turunkan Jokowi saat Demo Anies Mundur, Mardani Ali Sera: Bertepuk Tak Sebelah Tangan

Ia melanjutkan, lawan-lawan politik Anies justru tidak sadar secara tidak langsung memberi panggung bagi Anies.

"Ya pasti enggak nyadar," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan, seharusnya mereka justru tidak mendemo Anies.

"Kan kalau logikanya kalau mereka ingin ibu kota ini pindah sesuai dengan keinginan Pak Jokowi mustinya jangan demo Anies."

"Nanti Anies perbaiki enggak banjir nanti enggak ada alasan pindah ibukota kan," ujar Rocky Gerung.

Lihat videonya mulai menit ke-6.50:

Tak Ada Kaitannya dengan Ahok

Rocky Gerung menilai, tuntutan agar Anies mundur itu ada kaitannya dengan dendam politik atas kemenangan Anies Baswedan melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di kanal YouTube Realita TV pada Rabu (15/1/2020). 

• Ada Spanduk Turunkan Jokowi saat Demo Anies Mundur, Mardani Ali Sera: Bertepuk Tak Sebelah Tangan

Rocky Gerung mengatakan, rasanya tidak mungkin Anies Baswedan berhasil diturunkan karena dendam politik. 

Menurut Rocky Gerung hal itu konyol lantaran Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pilkada sudah selesai.

"Kalau soal itu saya anggap itu konyolnya tuh, Pilpres sudah selesai segala macam sudah selesai," ujar Rocky Gerung.

Jika memang ada dendam cebong dan kampret, Rocky Gerung menilai harusnya orang mengkritik Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Mengapa saingan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 itu kini justru bergabung ke kabinet.

"Dendam terhadap Anies kan sebenarnya dendam terhadap Anies kan marahnya Prabowo dong, kenapa Prabowo gabung ke dalam kabinet kan mesti logikanya."

"Jadi kenapa dendam itu dilimpahkan pada Anies," katanya.

• Ditanya Kemungkinan Warga Tak Tahan dengan Anies, Rocky Gerung Singgung Normalisasi dan Naturalisasi

Selain itu, mengapa harus ada dendam pada Anies.

Pasalnya, saingan Anies yakni Ahok juga sudah dipenjara akibat kasus penodaan agama

"Iya kalaupun Anies diturunkan karena dendam itu, tetap orang akan ingat Ahok sebagai orang yang sudah dipenjara."

"Jadi apa yang mau dicari untuk mengolah dendam itu," ungkap Rocky Gerung.

Sehingga, ia menilai jika masih ada dendam politik maka hal itu dianggapnya konyol.

"Saya anggap orang yang mengolah dendam pada Anies itu bukan sekedar kekanak-kanakan, separo orang doang itu," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan bahwa persoalan banjir harusnya diselesaikan secara teknis.

Bukan saling menghujat dengan unsur ideologi hingga sejarah.

"Membully atau menghujat itu kan setelah banjir selesai kan? Ini sementar banjir juga menghujat ngapain."

"Banjir itu diselesaikan secara teknis, enggak bisa diselesaikan secara ideologi, secara psikologis, secara sejarah," jelasnya. 

Unjuk rasa tuntut ganti rugi banjir, ditayangkan KompasTV, Selasa (14/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Menurutnya tidak ada gunanya dendam politik di masa kini.

"Kan ada dendam biarkan Jakarta tergenang dulu supaya orang sadar lebih baik Ahok daripad Anies, ngapain?" ungkap Rocky Gerung.

Selain itu, faktor alam yang membuat Jakarta mengalami banjir besar hingga siapapun gubernurnya juga akan mengalami kesulitan.

"Apalagi kalau dimasukan ke dalam variabel ilmu pengetahuan, memang banjirnya segini."

"Mau gubernurnya Anies Baswedan, Ahok, atau Deandels, Jan Pieter Soch sama juga," katanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)