"Ini jadi ujian bagi keluarga kami. Saya menerima semua masukan dari istri dan anak-anak. Kalau keluarga tidak ada yang piye piye (mempermasalahkan -red), (hati) saya jadi tenang. Kalau keruh ya malah tidak enak," tambahnya.
Dirinya juga mengatakan tidak terpancing emosi dan menyerang Totok serta Fanni.
"Saya memilih diam saja. Kalaupun ada yang mem-bully, saya juga tetap diam saja. Mem-bully berarti perhatian. Saya tidak benci. Biarlah. Saya ini orang santai. Saya berdoa saja," kata Kasnan.
Sebelumnya diberitakan, Totok dan Fanni telah ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah pada Selasa (14/1/2020).
Kemudian keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh pihak berwajib atas kasus Keraton Agung Sejagat.
Mereka dikenakan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 tentang 1946 tentang menyiarkan kabar bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan.
Keduanya terancam hukuman penjara selama 10 tahun.
• Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso, Simpan Kendi Berisi Janin di Rumah Kontrakan
Keraton Agung Sejagat Pasca Penangkapan Raja dan Ratu
Pemimpin tertinggi Keraton Agung Sejagat (KAS), Totok Santosa (41) dan Fanni Aminadia (42) kini telah ditahan kepolisian, pada Rabu (15/1/2020).
Seusai ditangkapnya raja dan ratu KAS, suasana KAS tampak sepi dari pernak-pernik simbol kerajaan.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Rabu (15/1/2020), meski demikian masih banyak warga yang penasaran ramai mengerumuni area Keraton Agung Sejagat.
• Pengakuan Raja Totok soal Keraton Agung Sejagat: Dalam Wangsit Kerajaan Harus Berdiri di Purworejo
Meskipun dipadati pengunjung, Keraton Agung Sejagat kini sudah tidak bisa lagi dimasuki oleh masyarakat umum karena telah dipasangi oleh garis polisi dan dijaga langsung oleh pihak berwajib.
Walau tidak lagi terlihat umbul-umbul, bendera maupun simbol-simbol Keraton Agung Sejagat, prasasti batu raksasa masih berada di dalam area KAS.
Bripda Wahid Prabowo yang ditugaskan menjaga area tersebut menjelaskan masyarakat tidak diperkenankan untuk masuk karena hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan.
"Memang sengaja kita batasi karena takutnya ada orang masuk, sedangkan lokasi masih ada pemeriksaan yang mungkin ada barang bukti," katanya.