TRIBUNWOW.COM - SN (14) tewas setelah melakukan percobaan bunuh diri pada Selasa (14/1/2020).
Diketahui SN merupakan siswi SMPN di Jakarta Timur.
Wakil Sarpas dan Humas SMPN tempat SN bersekolah, Misnetty mengatakan muridnya itu melompat saat kegiatan belajar di sekolah sedang berlangsung.
Sekira pukul 15.30 WIB atau selepas menunaikan Salat Asar lalu masuk ke ruangannya, dia mendengar suara gaduh dari bagian halaman sekolah.
"Tidak berapa lama ada suara, suara jatuh, kemudian saya mendengar ada teriakan-teriakan," kata Misnetty di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).
Histerisnya teriakan murid dan guru membuat dia bergegas meninggalkan ruangannya guna memastikan penyebab kegaduhan.
• Siswa SMK di Surabaya Meninggal Bunuh Diri, Sering Update Status soal Gantung Diri di WhatsApp
Di tengah kerumunan murid, Misnetty mendapati tubuh SN terkapar di halaman sekolah dalam keadaan luka parah.
"Saya tidak melihat langsung (saat lompat), tapi saya melihat ada siswa yang terjatuh, karena suasananya sudah ramai dan saat itu ada kegiatan ekskul," ujarnya.
Beda dengan keterangan Camat Ciracas Mamad dan Kepala Sekolah Narsun yang menyebut SN lompat dari lantai 3 gedung sekolah.
Merujuk keterangan sejumlah muridnya, Misnetty menuturkan SN lompat dari lantai 4 yang merupakan lantai teratas gedung.
"Ada saksi mata yang memang melihat siswa tersebut berdiri di lantai 4. Di bibir tembok, menginjakan kakinya ke kanopi lalu jatuh. Itu yang saya dengar dari saksi mata," tuturnya.
Pun tak bisa memastikan apa lompatan SN dimaksudkan sebagai percobaan bunuh diri atau karena langkahnya tergelincir.
• Anak Hakim PN Medan Minta Pelaku Dihukum Berat, Singgung Kondisi Keluarga sebelum Ayahnya Dibunuh
Misnetty yakin bahwa saat kejadian tak ada orang lain yang berada di sekitar atau mendorong SN hingga terjatuh.
"Yang disampaikan saksi mata seperti itu. Tidak ada, tidak ada (orang yang mendorong)," tuturnya.
Oleh petugas keamanan dan guru, SN dibawa ke satu klinik dekat sekolah yang akhirnya angkat tangan karena buruknya luka.
Dari klinik SN dibawa ke RS Tugu Ibu dan sempat mendapat penanganan medis pertama sebelum akhirnya SN dirujuk.
"Dari RS Tugu Ibu langsung mendapat pertolongan, dibersihkan luka-lukanya. Tapi karena keterbatasan alat dirujuk ke RS Polri Kramat Jati," lanjut Misnetty.
Wakil Bidang Kurikulum tempat SN bersekolah, Aan A Prihartono mengatakan SN tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 18.00 WIB.
SN awalnya dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lalu dipindah ke ruang Intensive Care Unit (ICU), tempat bagi pasien dengan luka serius.
"Katanya SN patah tulang, itu informasi yang disampaikan dokter pas hari Selasa saat kejadian ke ayahnya. Pihak sekolah tahu dari ayahnya," kata Aan.
Nahas upaya tim dokter menyelamatkan SN gagal pada Kamis (16/1/2020) sekira pukul 16.45 WIB saat korban menghembuskan nafas terakhirnya.
Jenazah SN meninggalkan RS Polri Kramat Jati sekira pukul 18.05 WIB tanpa menjalani visum dan autopsi sesuai permintaan pihak keluarga. (Bima Putra)
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Kronologi Siswi SMP di Jakarta Timur Lompat dari Gedung Sekolah Hingga Tewas".