"Yang pertama sinyal dulu dari pemerintah itu punya solusi apa. Itu penting untuk membuat market punya trust," kata Yustinus dalam tayangan YouTube iNews, Rabu (15/1/2020).
"Lalu ini 'kan soal bisnis kredibilitas. Kalau sinyalnya bagus, saya kira akan tenang," lanjutnya.
Sebelumnya sempat ada wacana membentuk anak perusahaan Jiwasraya Putra yang akan membantu menyelamatkan perusahaan induk.
"Terutama yang juga harus diprioritaskan adalah bagaimana dengan para investor nasabah ini."
"Sehingga mereka punya jaminan, meskipun ada pengorbanan penundaan tetapi mereka diberi kepastian karena yang paling terdampak adalah mereka," jelas Yustinus.
Menurut Yustinus, jika tidak segera diatasi akan berdampak pada Omnibus Law yang sedang dibahas pemerintah serta melibatkan investor dari luar.
• Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Jiwasraya, Berikut Profilnya, Ada Mantan Anak Buah Moeldoko di KSP
Suntikan Dana
Sementara itu, Kementerian BUMN belum memastikan pemerintah akan memberikan suntikan dana pada Jiwasraya.
"Nanti dilihat, lah, apakah dibutuhkan atau enggak, nanti disesuaikan dengan kebutuhan yang ada."
"Kalau memang dilihat dibutuhkan, ya, no problem," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/1/2020).
Ia menyebutkan sejauh ini sedang dicari suntikan dana dari investor atau holding.
"Ya, dari investor atau holding. Nanti jika masih kurang, kita cari solusi lagi bagaimana cara selamatkan Jiwasraya," lanjut Arya.
Arya mengatakan Kementerian BUMN sedang fokus menyelesaikan urusan bisnis dan mengembalikan uang nasabah.
Ia menyebutkan Menteri BUMN Erick Thohir telah secara khusus menginstruksikan agar uang nasabah dikembalikan.
"Kami fokus ke penyelesaian bisnisnya. Bagaimana supaya uang nasabah kembali. Pak Erick Tohir 'kan mintanya uang nasabah kembali," kata Arya.
Lihat videonya dari menit 5:30:
• Soal Pengungkapan Tersangka Jiwasraya, Pengamat: Pertama Kali ada Penindakan Hukum di Pasar Modal
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)