TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA), 212 Haikal Hassan menanggapi pernyataan Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumandor.
Sisca Rumandor menilai bahwa tidak ada kebijakan yang baik dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ketika memimpin.
Sisca Rumandor sendiri sempat turut ikut berdemonstrasi Anies Baswedan mundur dari jabatannya pada Selasa (14/1/2020).
• Fahira Idris Sebut Protes Turunkan Anies Baswedan karena Banjir Berlebihan: Norak, Makar
"Saya kan ibu rumah tangga biasa yang cuma mau ikut bersuara di depan balai kota that's it," kata Sisca dikutip dari Channel Youtube Talk Show tvOne pada Rabu (15/1/2020).
Sisca mengatakan, dirinya hanya ingin menuntut mundur Anies.
Tidak peduli siapa yang akan menggantikan Anies.
"Itu luapan emosi, kalau enggak becus, Bapak mundur saja perkara siapa yang mau berada di situ, menggantikan di situ," ujar Sisca.
Mendengar Sisca yang menyebut Anies tidak becus, presenter lantas bertanya apakah benar sama sekali tidak ada yang benar dari kebijakan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
"Ini fair saja ya bu, masyarakat kan pasti bertanya juga nonton ini kan gitu, memang enggak ada satu yang becus gitu bu, masak semuanya enggak becus? Ya satu gitu," tanya presenter.
"Belum nemu," jawab Sisca.
Menanggapi pernyataan, Haikal Hassan mengatakan bahwa Sisca hanya salah mencari.
Menurutnya, Sisca tak akan menemukan kebaikan Anies lantaran yang dicari selalu keburukannya.
"Ya boleh karena gini yang dicari apa namanya kue serabi di Bandung tapi masuknya ke tempat siomay kan enggak ketemu gitu kan, ya salah cari saja."
"Maksudnya ya enggak bakal ketemu karena yang dicari kejelekan," ungkap Haikal.
• Pakar Komunikasi Ade Armando Nilai Pemerintahan Anies Baswedan Buruk: Ini Politis, Tak Usah Dibantah
Haikal menilai, Sisca pasti akan menemukan kebaikan Anies jika memang dicari.
"Kan yang diminta keburukan karena beliau enggak mencari kebaikan, enggak bakal ketemu."
"Nggak beliau barusan kan coba cari kebaikannya, bilang kan kagak ada, karena beliau enggak mencari. Kalau mencari kan keliatan," jelasnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
Warga Jakarta Gugat Anies Baswedan
Setelah banjir di sejumlah daerah di Jakarta surut, 243 warga korban banjir menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dilansir TribunWow.com, sejumlah warga menggelar aksi di Balai Kota untuk menuntut ganti rugi sebesar Rp 42,3 miliar atas dampak banjir yang mereka alami.
Pada saat yang bersamaan, ada pula sejumlah warga yang mendukung Anies Baswedan dan menolak sang gubernur mundur dari posisinya saat ini.
• Ahok Enggan Beri Masukan soal Banjir Jakarta: Kita Harus Percaya Pak Anies Lebih Pintar Ngatasi
Berseberangan pendapat, kelompok massa ini menilai Anies sudah melakukan berbagai upaya mengatasi dampak pascabanjir.
Menurut Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan, kedua kelompok massa tersebut memperjuangkan tujuan yang berbeda.
"Justru pilihannya kelihatan berbeda, ya. Satu jalur gerakan massa ke lapangan, kalau kami 'kan menggerakkan korban ke pengadilan," kata Azas Tigor Nainggolan dalam Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Selasa (14/1/2020).
Ia menegaskan tidak ada hubungan di antara kedua belah kelompok.
"Mengkritisi banjir Jakarta, saya pikir sama. Cuma beda pilihan jalan," kata Azas.
Azas menjelaskan, kelompok massa yang ia pimpin menggugat pemprov atas dasar kelalaian menghadapi banjir.
"Jadi daripada kita berdebat kusir mengenai dampak dari banjir karena kelalaian Pemprov DKI Jakarta, maka kami masukkan gugatan ke pengadilan," kata Azas.
"Yang kami gugat adalah kelalaian dari aparat Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini gubernur," lanjutnya.
Ia menilai, gubernur lalai mempersiapkan sejumlah wilayah yang berpotensi terkena banjir agar tidak terdampak terlalu parah.
Azas menjelaskan forum yang menggugat tersebut hanya fokus pada permasalahan banjir di Jakarta dan tidak merembet ke daerah terdampak lainnya, seperti Jawa Barat dan Banten.
"Karena memang saya punya pengalaman di Jakarta dan kami punya data yang cukup lengkap untuk Jakarta. Jadi kami enggak bisa ke daerah lain," jelas Azas.
Ia menilai Pemprov DKI Jakarta juga telah gagal melindungi warganya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Brigitta Winasis)