TRIBUNWOW.COM - Anggota DPD RI Fahira Idris menanggapi soal munculnya protes penurunan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena masalah banjir di Jakarta.
Ia mengatakan aksi protes tersebut sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan keluhan soal masalah banjir di Jakarta.
Dikutip TribunWow.com, mulanya Fahira mengatakan apa yang dilakukan oleh pihak yang memprotes Anies sebagai aksi berlebihan.
• Jubir Korban Banjir Azas Tigor Jawab Kenapa Hanya Gugat Anies Baswedan: Bukan Masalah Penyebab
Ia menyindir aksi protes tersebut sebagai sesuatu yang norak dan berindikasi makar.
"Saya merasa apa yang mereka lakukan terlalu berlebihan, apalagi isunya sudah ingin menurunkan gubernur," kata Fahira di acara 'KABAR PETANG' tvOneNews, Selasa (14/1/2020).
"Menurut saya itu aksinya norak, makar, tidak sesuai. Kalau misalnya menyampaikan aspirasi mengenai keluhan banjir tidak ada masalah," tambahnya.
Fahira mengatakan aksi penurunan Anies tidak bisa dibenarkan.
"Tapi kenapa menjadi berlebih-lebihan hingga ingin menurunkan Anies Baswedan, dan hari ini massa mereka sangat sedikit sekali, dan massa pendukung Anies Baswedan Alhamdulillah banyak yang hadir hari ini," paparnya.
Wanita yang juga pernah menuntut Ade Armando atas meme joker tersebut lalu membahas soal gugatan korban banjir Jakarta terhadap kelalaian Anies dalam menanggulangi banjir.
• Warga Tuntut Anies Baswedan Mundur dari Gubernur, DPRD DKI Jakarta: Kalau Melengserkan, Kurang Tepat
Menurut Fahira, hal tersebut sudah benar dan sesuai prosedur yang ada.
"Sudah ada yang melaksanakan class action, menurut saya itu sudah baik," kata Fahira.
"Tapi aksi menurunkan Anies Baswedan ini lah yang menurut saya tidak tepat."
"Jadi bukan caranya menurunkan Pak Anis Baswedan, tapi kalau mau menyampaikan aspirasi tentang keluhan banjir, silahkan tidak ada yang menolak soal itu," imbuhnya.
Fahira tidak mempermasalahkan apabila warga melakukan gugatan karena permasalahan banjir.
Namun Fahira mengakui ia tidak setuju apabila Anies diprotes untuk mundur dari jabatannya.