"Jadi begini kalau pimpinan KPK iya, kalau di bawah ini yang masih ada," tutur Masinton.
Lantas, Masinton menyebutkan bahwa di dalam KPK itu sebenarnya ada pengelompokan.
"Saya pernah mimpin Pansus, penyelidikan terhadap KPK dalam pelaksanaan undang-undang yang disebut hak angket itu."
"Ada yang namanya geng di sana, ada yang namanya kelompok," kata Politisi asal Sumatera Utara ini.
Menurutnya, kelompok yang hendak menggeledah Kantor DPP PDIP adalah kelompok yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa KPK telah berubah.
Sehingga, kelompok tersebut bertindak semaunya.
"Kelompok ini yang menurut saya ini yang masih belum move on dengan undang-undang yang baru sekarang sehingga bertindak secara ugal-ugalan," kata Masinton.
Lantas, Masinton mengungkap apa saja kesalahan kelompok tersebut di masa yang lalu.
"Yang selama ini ingat saya juga di Komisi III ada beberapa laporan kasus ini yang itu KPK salah geledah, objeknya enggak jelas, ada yang sudah meninggal ditersangkakan," ungkap Masinton.
Masinton menilai, kelompok itu tidak bisa bangkit hingga masih bertindak semaunya seperti sebelum undang-undang KPK direvisi.
• Kantor PDIP Tak Kunjung Digeledah KPK, Politisi Demokrat Terang-terangan Ungkap Kritikan: Abal-abal
"Ya artinya bahwa ini yang saya katakan tadi, ini yang belum move on dengan aturan yang undang-undang sekarang,"
"Hingga ini yang bermain ugal-ugalan, maka saya sebut kalau itu datang ke satu tempat tanpa ada surat apa motifnya," ujar Masinton.
Akibatnya, Masinton menilai ada motif poltik dari penggeledahan Kantor DPP PDIP .
"Makanya saya sebut motif politik," lanjutnya.
Lihat videonya mulai menit ke 3:16: