Konflik RI dan China di Natuna

Sebut Persoalan Natuna Kecil bagi China, Pengamat Dinna Wisnu: Kita sampai Level Presiden yang Turun

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengaku mendapat dua tugas terkait penyelesaian masalah Natuna.

Dinna melihat Indonesia memang cenderung fokus ke persoalan investasi dalam menjalin diplomasi dengan China.

Padahal, masih banyak persoalan dimensional lainnya yang perlu dibahas secara proporsional.

"Kita terlalu terkotak-kotak antar kementerian ketika bicara dengan China, fokus kita terlalu berat di investasi sama China itu," ujarnya.

"Kita lupa aspek lain yang juga menjadi perhatian China ketika dia berhubungan dengan kita."

"Diplomasi kita harus menyangkut yang lebih dimensional bukan hanya investasi ekonomi," paparnya.

Dengan demikian, ia menekankan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan efektivitas dan soliditasnya dalam berdiplomasi dengan China.

"Jadi harus terpadu. Sekarang itu misalnya Kemenlu-nya berangkat, diskusinya apa, besoknya kementerian lain datang, ngomongnya lain lagi."

"Itu masalahnya. Jadi itu jadi kurang baik, jangan kelihatan enggak solid," tambah Dinna.

Kemenlu Indonesia juga dinilainya memegang peranan strategis dalam mengembangkan berbagai manuver di balik layar yang ditujukan membangun rasa segan negara lain terhadap kedaulatan Indonesia.

"Kemenlu jangan banyak tampil di publik justru, kalau kementerian lain enggak papa."

"Cara kerja Kemenlu itu beda, dia harus banyak gerak di belakang, jalan lain harus ditutup semua, biar orang lain enggak punya pilihan lain selain nurut sama Indonesia," tegasnya.

Dinna mengingatkan bahwa Indonesia memiliki banyak agenda diplomasi.

Semua agenda diplomasi Indonesia dengan negara lain, lanjut Dinna, harus berjalan seimbang.

Reaksi Prabowo setelah Disebut Lembek soal Natuna: Enggak Apa-apa

Misalnya, keberimbangan dalam agenda diplomasi menjaga perdamaian dunia dan pertumbuhan ekonomi.

"Sayangnya dua agenda ini dibenturkan kalau dalam konteks sekarang, enggak bisa sejalan," kata dia.

Halaman
123