TRIBUNWOW.COM - Hubungan yang memanas antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) turut berdampak bagi masyarakat internasional.
Beberapa negara besar di dunia turut berkomentar terhadap konflik Iran-AS ini.
Dikutip TribunWow.com dari npr.org, Inggris mengecam tindakan Iran yang menyerang pangkalan militer milik AS.
• UPDATE Ketegangan Iran-AS, Donald Trump Mundur dari Peluang Perang, Tak Kirim Serangan Balasan
• Pangkalan Militer AS di Irak Diserang, Trump Sebut Iran Sudah Mundur: Hal Baik bagi Semua Pihak
Sebelumnya, diketahui Iran menyerang pangkalan militer milik AS di Irak sebagai balasan atas serangan AS yang menewaskan jenderal Iran, Qasem Soleimani.
"Kami, tentu saja, mengecam serangan terhadap pangkalan militer di Iraq yang menjadi basis pasukan koalisi," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, kepada Parlemen, Rabu (8/1/2020).
Ia meminta Iran segera mengurangi intensitas ketegangan pada saat ini.
"Iran seharusnya tidak mengulangi serangan sembrono dan berbahaya ini, tetapi harusnya segera melakukan deeskalasi," lanjutnya.
Menurut Johnson, AS punya hak untuk melindungi perlengkapan dan pasukannya.
Ia menyebut Soleimani juga bertanggung jawab atas nyawa sejumlah pasukan Inggris dengan menyuplai bahan ledak kepada pasukan militan.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan Pemerintah Australia akan memindahkan pasukan serta anggota diplomatnya di Irak.
Morrison juga akan memimpin rapat dengan tim keamanan nasional mengenai hal tersebut.
Misi bantuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Irak menanggapi peristiwa ini dengan meminta Irak menahan diri agar tidak menimbulkan musuh di dunia internasional.
Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian, turut mengecam serangan misil Iran.
Ia menegaskan bahwa AS dan anggota koalisi lainnya harus memerangi ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) sembari tetap menghormati kedaulatan Irak.
• Geram Daerahnya Jadi Medan Perang, Irak Tuduh Serangan Misil Iran sebagai Pelanggaran Kedaulatan
Tanggapan Nato