TRIBUNWOW.COM - Iran menyerang pangkalan udara milik Amerika Serikat (AS) di Irak, pada Selasa (7/1/2020) sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Serangan tersebut diluncurkan untuk membalas serangan AS yang telah menewaskan Jenderal Qasem Soleimani yang sangat diidolakan di Iran.
Dikutip TribunWow.com dari situs resmi defense.gov, Departemen Pertahanan AS memberikan pernyataan bahwa Iran telah meluncurkan lebih dari selusin misil ke dua pangkalan militer milik AS di wilayah Al-Assad dan Irbil.
• Seusai Hujani Markas Militer Amerika Serikat dengan Puluhan Rudal, Iran Juga Ancam Serang Israel
"Kami sedang memperkirakan kerugian akibat serangan itu," tulis pemberitaan resmi tersebut.
Departemen Pertahanan AS akan berupaya mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan pasukannya yang terdapat di wilayah itu.
Sebelumnya, pihak AS telah memprediksi bahwa Iran berencana menyerang pangkalan militer tersebut.
"Sementara kami melihat situasi dan tanggapan kami, akan diambil langkah-langkah yang perlu untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra, dan sekutu kami di sekitar wilayah itu," lanjut pemberitaan tersebut.
Departemen Pertahanan AS juga mengatakan akan memberikan informasi terbaru yang berhasil didapatkan.
Sementara itu pasukan Pengawal Revolusi Iran (Iran's Islamic Revolutionary Guard Corps atau IRGC) mengklaim pihaknya yang telah meluncurkan serangan terhadap pangkalan Al-Assad.
"Pasukan udara IRGC yang berani telah meluncurkan serangan yang sukses dengan puluhan misil ke pangkalan Al-Assad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani," demikian pernyataan unit pasukan tersebut, dikutip dari cbsnews.com, Selasa (7/1/2020) waktu setempat.
• Seusai Hujani Markas Militer Amerika Serikat dengan Puluhan Rudal, Iran Juga Ancam Serang Israel
Tanggapan Gedung Putih
Selain itu, juru bicara Gedung Putih Stephanie Grishan menyatakan saat ini Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sudah diberitahu mengenai situasi terkini dan sudah berkonsultasi dengan pihak kemanan nasional, seperti yang dikutip dari forbes.com.
"Kami sudah mengetahui laporan adanya serangan terhadap pangkalan AS di Irak. Presiden sudah diberitahu dan sedang memonitor situasi secara mendalam, serta sedang berkonsultasi dengan tim keamanan nasional," jelas Stephani Grisham, Selasa (7/1/2020) waktu setempat di AS.
Sebelumnya, Trump geram dan mengancam akan meluncurkan serangan terhadap situs-situs bersejarah di Iran.
"Mereka boleh membunuh masyarakat kita, mereka boleh melumpuhkan orang-orang kita, mereka boleh meledakkan apa saja yang kita punya, dan tidak ada yang dapat menghentikan mereka. Kita, menurut hukum, seharusnya berhati-hati dengan warisan budaya mereka. Jika itu hukumnya, saya akan menuruti hukum itu," kata Trump, dikutip dari cbsnews.com, Selasa (7/1/2020) waktu setempat.