Iran Vs Amerika Serikat

Diserang Iran Hari Ini, Donald Trump Tegaskan Tak akan Tarik Diri dari Irak: Bukan Titik yang Tepat

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump. Iran baru saja melancarkan serangan balas dendamnya pada Rabu (8/1/2020) dini hari. Donald Trump menegaskan tidak akan menarik diri dari Irak.

"Punya nilai budaya yang sangat penting bagi Iran," lanjut Trump.

Jumlah 52 titik itu mempresentasikan jumlah Warga Negaras AS yang telah disandera Iran selama satu tahun lebih di Iran pada akhir 1979.

Trump mengatakan, pembunuhan pada Qasem Solaemani justru untuk mengakhiri perang.

"Untuk menghentikan perang, bukan untuk memulainya," ungkap Trump.

Dampak pada Indonesia soal Hubungan AS - Iran yang Memanas

Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran semakin panas pasca-serangan Amerika Serikat yang mengakibatkan pimpinan militer Iran, Qasem Solaemani tewas, Jumat (3/1/2020) lalu.

Terbaru, Iran memulai misi balas dendam dengan merudal markas militer AS di Irak, Selasa (8/1/2020).

Lantas apa pengaruh ketegangan AS dengan Iran terhadap Indonesia? 

• Harga Minyak Dunia Langsung Naik, Buntut Serangan Balas Dendam Iran ke Pangkalan Udara AS

Pengamat Timur Tengah, Trias Kuncahyono mengatakan bahwa ketegangan itu bisa jadi berdampak pada Indonesia.

Misalnya dampak ekonomi terkait Selat Hurmuz yang bisa saja ditutup oleh Iran.

Selat Hurmuz merupakan jalan keluar bagi Iran mengekspor minyak berbagai negara.

Meski demikian, kemungkinan kecil hal tersebut terjadi.

Pasalnya, sepanjang sejarah Selat Hurmuz tak pernah ditutup.

"Memang, kalau itu terjadi orang bayangkan Selat Hurmuz ditutup. Tapi itu belum pernah terjadi pengalaman seperti itu."

"Ekspor minyak Iran kan lewat situ keluar tapi dalam pengalaman sejarah itu belum pernah terjadi," ungkap Trias.

Halaman
123