TRIBUNWOW.COM - Sebuah pangkalan udara di Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat dan koalisi dilanda hantaman sejumlah roket, menurut berbagai sumber keamanan AS.
Kantor berita negara Iran yang mengutip Garda Revolusi Iran menyebut serangan ke Pangkalan Al-Asad adalah aksi pembalasan setelah komandan pasukan elite Iran, Jenderal Qasem Soleimani, tewas dalam serangan drone di Baghdad, Irak, pada Jumat (03/01), atas perintah Presiden AS Donald Trump.
Sejauh ini belum diketahui apakah terdapat korban dalam insiden roket di Pangkalan Al-Asad.
• 50 Orang Lebih Meninggal Dunia karena Terinjak-injak saat Pemakaman Jenderal Iran Qasem Soleimani
Garda Revolusi Iran mengatakan serangan itu adalah pembalasan atas kematian Soleimani.
"Kami memperingatkan semua sekutu Amerika, yang memberikan pangkalan mereka kepada tentara teroris, bahwa setiap teritori yang menjadi lokasi awal tindakan agresif terhadap Iran akan menjadi target," sebut pernyataan Garda Revolusi Iran yang disampaikan kantor berita IRNA.
Sebelumnya, Iran berjanji akan melakukan serangan.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan "akan ada serangan balasan terhadap penjahat" yang melakukan serangan.
Gedung Putih menyadari laporan serangan ke Pangkalan Al-Asad dan Presiden Trump "memonitor" situasi.
"Kami mengetahui laporan-laporan serangan pada fasilitas AS di Irak."
"Presiden sudah diberikan taklimat dan memonitor situasi secara saksama dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," sebut juru bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham.
Ancaman Serangan Trump jika Iran Bergerak
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan AS "telah menetapkan" 52 sasaran di Iran dan "akan menyerang secara cepat" jika ada serangan Iran terhadap aset AS.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan "akan ada serangan terhadap penjahat" yang membunuh jenderal Iran paling berpengaruh, Qasem Soleimani.
Soleimani bersama rombongan tewas dalam serangan drone militer AS di Baghdad, hari Jumat (03/01/2020).
Dalam pernyataan di Twitter, Presiden Trump mengatakan, Iran "terlalu berani dengan merencanakan serangan terhadap aset-aset tertentu milik AS".