Konflik RI dan China di Natuna

Kapal China Enggan Tinggalkan Natuna, Salim Said Singgung Tindakan Tegas: Senjata yang akan Bicara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salim Said dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Selasa (7/1/2020). Salim Said menyoroti soal konflik di perairan Natuna.

Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana mengimbau TNI Angkatan Laut (AL) untuk tak melepaskan tembakan ke arah kapal China di perairan Natuna.

Diketahui, kapal China kini berada di perairan Natuna dan mengklaim kepemilikan atas wilayah tersebut.

Dilansir TribunWow.com, Hikmahanto Juwana pun menyinggung soal penjagaan militer Indonesia di wilayah perairan Natuna kini.

Ia tak menampik adanya kemungkinan terjadinya perang jika TNI AL melepaskan tembakan ke arah kapal China.

Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube tvOneNews, Minggu (5/1/2020).

Mulanya, Hikmahanto menyinggung kejadian serupa yang terjadi pada 2016.

Ia pun menyebut nama Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

"2016 instruksi presiden waktu itu jelas pada Ibu Susi untuk nelayan-nelayan di Pantura hadirkan di Natuna," ucap Hikmahanto.

"Kemudian konsesi-konsesi yang sudah diberikan oleh Kementerian ESDM terkait landas kontinen langsung diekseskusi."

"Itu yang harusnya kita lakukan. Lalu kasih perlindungan."

Soal Natuna, Mahfud MD Sebut Indonesia Tak akan Perang dengan China: Hubungan Lanjut seperti Biasa

Hikmahanto menjelaskan, pemerintah Indonesia perlu serius dalam menjaga perairan Natuna.

Satu diantaranya adalah dengan mendatangkan nelayan Pantura ke Natuna.

"Kan itu wilayah kita, kita kan mengeksplorasi," ujar Hikmahanto.

"Mengeksploitasi, kenapa kita harus berpikir menimbulkan resiko?"

Lantas, ia menyebut kekayaan alam perairan Natuna justru dinikmati oleh nelayan China.

Halaman
1234