Banjir di Jakarta

Jokowi Sidak ke Waduk Pluit, Menteri PUPR: Langkah yang Tepat

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sidak Jokowi di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2020).

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan sidak yang dilakukan Jokowi adalah langkah yang tepat.

Pernyataan tersebut disampaikan secara terpisah melalui Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Jumat (3/1/2020).

“Presiden tentunya ingin memastikan Waduk Pluit yang berfungsi sebagai tampungan sementara (polder) yang masuk dari Kali Cideng (termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng), anak Kali Ciliwung (Kali Besar) dan saluran drainase sekitarnya dapat beroperasi dengan normal,” kata Basuki.

Sidak Jokowi di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Soal Banjir di Jakarta, Jokowi Tegaskan Tiga Hal, Singgung soal Pembangunan Waduk

Saat ini waduk dilengkapi dengan pompa yang berfungsi apabila banjir atau pasang laut (rob) terjadi.

Air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut.

Waduk Pluit memiliki kapasitas tampungan 3,29 juta meter kubik dengan tiga rumah pompa berkapasitas total 49 meter kubik per detik.

“Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2080 hektar, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dll). Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” jelas Basuki.

Selama ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertanggung jawab atas operasional Waduk Pluit.

Waduk tersebut selesai dibangun pada 1973 dan pompanya selesai pada 1978 serta 1984.

Waduk Pluit sempat direhabilitasi yang selesai dilakukan pada 2014.

Jokowi Sebut Banjir di Jakarta Disebabkan Sampah, Anies: Bandara Halim Itu Tidak Banyak Sampah

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)