Kasus Novel Baswedan

Bahas Motif Penyerang Novel Baswedan, Ahli Psikologi Forensik Soroti Sejarah Kelam KPK vs Polri

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri menduga adanya konflik yang lebih besar dari sekadar dendam pribadi pada kasus Novel Baswedan

"Ataukah kepada seluruh personil polisi yang kemudian bekerja, yang kemudian dianggap mengganggu institusi Polri ketika mereka berada di KPK," tambahnya

Bandingkan Novel Baswedan dengan Munir, Komisioner Kompolnas Sebut Ada Kemungkinan Dendam Pribadi

Imbas Emosional KPK dan Polri

Kemudian Reza membahas soal penyelesaian kasus dari RM dan RB.

Menurutnya kasus tersebut tidak hanya bisa selesai dengan proses hukum.

Reza menjelaskan ketika RM dan RB sudah selesai menjalani proses hukum yang berlaku, faktor emosional dari kedua belah institusi masih belum selesai.

"Dua hal ini penting dikaji, sebutlah beberapa pekan yang datang, beberapa bulan yang datang akan jatuh vonis, RM, RB bersalah mungkin tidak bersalah," ujar Reza.

"Selesai secara hukum, barangkali selesai sampai di situ."

"Tapi imbas secara psikologis, imbas secara emosional yang melibatkan dua institusi saya khawatir akan berlanjut berkepanjangan," lanjutnya.

Reza kemudian membahas sekilas soal sejarah hubungan antara KPK dan Polri yang pernah berseteru dan kemungkinan adanya pihak-pihak yang masih belum bisa beralih dari masalah masa lalu.

Adanya faktor emosional tersebut, menurut Reza pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja dari kedua institusi tersebut.

"Kalau kemudian kasus ini hukum selesai, tapi imbas secara organisasinya tidak teratasi, saya khawatir bahwa kemudian dinamika penegakan hukum kita, dinamika penegakan terkait masalah korupsi, tidak akan sebenderang yang kita harapkan nantinya," terangnya.

Reza menekankan betapa pentingnya menganalisa lebih dalam maksud dari perkataan RB, apakah murni dari pribadinya sendiri atau merepresentasikan kelompoknya.

"Itu sebabnya nati penting kita kaji apakah yang diucapkan RM dan RB itu merupakan suasana batiniah mereka saja, ataukah suasana batiniah korps pada umumnya," kata Reza.

"Demikian pula ketika yang disebut ada nama Novel Baswedan, apakah sentimen negatif itu hanya tertuju kepada seorang Novel saja atau Novel hanya sebuah representasi dari sebuah kelompok pekerja profesional yang ada di sebuah institusi," tandasnya.

Tersangka Sebut Novel Baswedan Pengkhianat, Pakar Ekspresi Handoko Gani Ungkap Kejanggalan

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-2.35:

Halaman
123