TRIBUNWOW.COM - Kasus kebocoran dana perusahaan asuransi milik negara yaitu Jiwasraya semakin menjadi sorotan publik ketika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan soal kasus tersebut sudah terjadi sejak lama.
Menanggapi hal tersebut pengamat politik Rocky Gerung mengatakan dirinya tak sependapat soal pernyataan Jokowi.
Yang diharapkannya adalah Jokowi membuka kasus Jiwasraya, kenapa terjadi kebocoran di tahun politik.
• Bahas Jiwasraya, Rocky Gerung Pertanyakan Jokowi yang Buru-buru Sindir SBY: Tapi Menterinya Diam
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube realita TV, Jumat (27/12/2019), Rocky Gerung awalnya membahas soal asumsi masyarakat soal BUMN.
Ia menjelaskan banyak masyarakat melihat BUMN sebagai sapi perah pemerintah untuk kepentingan politik pihak penguasa.
"Pretext masyarakat menganggap BUMN ini adalah cash cow-nya politik, jadi orang akan analisis semua isu berdasarkan pretext itu," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian mencontohkan saat BUMN digunakan sebagai iklan untuk mempromosikan hal-hal baik dari pemerintah.
"Di belakang kepala publik jelas seluruh BUMN pernah diinisuasi untuk pasang iklan buat pemerintah dalam Pilpres kemarin," terangnya.
Lalu Rocky Gerung membahas soal pernyataan Jokowi yang menarik ke belakang kasus Jiwasraya.
Rocky Gerung melihat langkah tersebut dilakukan untuk memberikan pernyataan bahwa pemerintah tidak menggunakan BUMN sebagai alat kepentingan politiknya.
"Sekarang presiden bereaksi politis juga, jadi seolah-olah di publik ingin dikatakan Pak Jokowi ingin membantah bahwa tidak ada money politics dari BUMN yang tiba pada partai-partai politik, rapat politik koalisi misalnya," papar Rocky Gerung.
"Karena itu dibawa jauh kebelakang, ini sudah ada masalah sejak SBY."
Rocky Gerung ingin agar sumber masalah Jiwasraya diungkap ke publik.
"Poinnya adalah hari ini soal itu mesti dibuka," katanya.
"Tapi enggak ada keterangan Pers yang bermutu dari Istana, jadi itu problemnya," lanjut Rocky Gerung.