Setelah selesai ruku’ kedua, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca zikir i’tidal berikut:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهْ
Sami‘allahu li man hamidah
Setelah tegak dalam keadaan I’tidal, bacalah doa berikut.
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbana lakal hamdu mil’us samawati wa milul ardhi wa mil’u ma syi’ta min syain ba’du
Selesai i’tidal lalu sujud dengan cara meletakkan dahi pada sajadah. Ketika turun dari berdiri I’tidal ke sujud dianjurkan sambil membaca allahu akbar, dan saat sudah sujud dianjurkan membaca doa berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلىَ وَبِحَمْدِهْ
Subhana rabbiyal a’la wa bi hamdih (3x)
Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud lalu bangunlah sambil membaca allahu akbar untuk duduk, dan saat duduk dianjurkan membaca doa berikut:
رَبِّ اغْفِرْلِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنيِ وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Robbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu ‘anni
Sujud Kedua
Setelah selesai melakukan duduk di antara dua sujud, lakukanlah sujud sambil membava allahu akbar, dan saat sudah sujud membaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهْ
Subhana rabbiyal a’la wa bi hamdih (3x)
Rakaat Kedua
Setelah selesai sujud kedua, kembali berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua sambil membaca allahu akbar
Praktik pada rakaat kedua itu sama seperti rakaat pertama, yaitu terdiri atas dua kali berdiri, dua kali membaca Alfatihah dan surah Al-Qur’an, dua kali ruku’. Lakukanlah hal serupa pada rakaat kedua ini hingga sujud kedua.
Tahiyat Akhir
Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah dengan kaki bersilang sambil membaca allahu akbar.
Usahakan pantat menempel di alas salat, dan kaki kiri dimasukkan ke bawa kaki kanan, jari-jari kaki kanan tetap menekan ke kiri alas salat.
• Siap-siap Terjadi Gerhana Matahari Cincin, Astronom Jelaskan Cara Melihat yang Aman Bagi Mata
Adapaun doa yang dibaca saat Tahiyat Akhir adalah sebagai berikut:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ الَّلهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
“Attahiyyatul mubarokatush sholawatut toyyibatu lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihin.
Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuluh. Allahumma sholli ‘ala muhammadin wa ‘ala ali muhammadin kama shollaita ‘ala ibrohima wa ‘ala ali Ibrohim, wa barik ‘ala muhammadin wa ‘ala ali muhammadin kama barokta ‘ala ibrohima wa ‘ala ali ibrohim innaka hamidum majid.
Allohumma inni a’udzu bika min ‘adzabi jahannama, wa min ‘adzabin nar, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal. Allahummagh firli ma qoddamtu wa ma akh-khortu, wa ma asrortu wa ma a’lantu, wa maa asyroftu wa ma anta a’lamu bihi minni, antal muqoddimu wa antal mu’akh-khiru, la ilaha illa anta.
Pada saat sampai membaca Asyhadu alla ilaha illallah, disunahkan jari telunjuk diangkat hingga lurus seperti angka satu.
Salam
Selesai membaca tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil mebaca:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalamu’alaikum wa rohmatulloh
Khotbah Gerhana Matahari
Khotbah gerhana matahari dilakukan sama sebagaimana khotbah salat Jumat, yaitu sebanyak dua kali khotbah.
Namun, pada khotbah gerhana matahari, imam dianjurkan menyampaikan materi tentang tobat, anjuran bersedekah, dan melakukan perbuatan baik lainnya kepada para jamaah.
Saat imam sedang khotbah, makmum dianjurkan untuk mendengarkan khotbah terlebih dahulu, dan tidak disarankan membubarkan diri sebelum imam selesai khotbah.
(TribuJateng/Wahyu Ardianti Woro Seto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Berikut Tata Cara salat Gerhana Matahari, Besok Kamis 26 Desember 2019 Gerhana Matahari Cincin