Diketahui, Prabowo Subianto kini menduduki posisi Menteri Pertahanan (Menhan) setelah sebelumnya bersaing dengan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019.
• Rencana Pertemuan Prabowo Subianto dan Bobby Nasution soal Walkot Medan, Ini Kata Arief Poyuono
• Bobby Nasution akan Temui Prabowo Subianto soal Pencalonan Walkot Medan, Gerindra: Bisa Mengusung
Melalui tayangan YouTube KompasTV, Rabu (18/12/2019), Azyumardi Azra menyebut demokrasi di Indonesia kini tak lagi seperti apa yang diharapkan.
Ia pun menyinggung masuknya Partai Gerindra dalam kubu koalisi setelah sebelumnya selalu menjadi oposisi pemerintah.
"Memang sih kalau kita lihat baik sebelum maupun sesudah Pemilu 2019, Pilpres dan Pileg itu kita harus mengakui demokrasi kita tidak sebagaimana yang kita harapkan," ujar Azyumardi Azra.
Bergabungnya partai oposisi dalam koalisi pemerintah kini dinilainya sangat kontras dengan ketegangan yang terjadi sebelum dan sesudah Pilpres 2019.
"Pertama, menjelang dan sesudah pemilu itu ketegangan kontestasi yang berbau politik identitas itu masih menguat," kata dia.
"Kemudian pasca-pemilu, pembentukan kabinet, kita melihat gejala di mana kekuatan kontrol dan pengimbang juga makin lenyap, semua masuk dalam kekuasaan."
Azyumardi Azra pun menyinggung nama Prabowo Subianto.
"Tentu saja yang menjadi contoh itu adalah Prabowo kan, jadi Menteri Pertahanan dalam pemerintahan yang sekarang," kata dia.
"Sejak presiden dan wakil presiden baru ini memang boleh kita bilang kekuatan pengimbang itu hilang."
• Komisi I DPR akan Tanyakan Ulang ke Prabowo Subianto atas Pernyataan soal Alutsista Bermasalah
Menurutnya, Prabowo beserta para pendukung di Pilpres 2019 lalu seharusnya tetap menjadi oposisi.
Namun, kini yang terjadi justru sebaliknya.
"Ya harusnya memang ada yang ada di luar, kita mengharapkan tadinya mungkin penduukung Prabowo dan Sandiaga Uno seharusnya," ujar Azyumardi Azra.
"Tapi kan yang tersisa yang agak konsisten PKS saya kira."
Bahkan, Azyumardi Azra menyebut kini Partai Gerindra mengalami kerikuhan setelah Prabowo masuk dalam kabinet.
"Tapi kalau Gerindra itu akan mengalami kerikuhan," ucap dia.