Kabinet Jokowi

Erick Thohir Jawab Isu Bergabungnya Susi Pudjiastuti, Ignasius Jonan, dan Sandiaga Uno ke BUMN

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erick Thohir menjawab bagaimana kemungkinan nama-nama seperti Susi Pudjiastuti hingga Sandiaga Uno bergabung ke BUMN

TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menjawab soal isu masuknya beberapa nama tokoh penting ke jabatan komisaris BUMN.

Erick Thohir mengatakan masuk atau tidaknya nama-nama seperti mantan Menteri KKP Susi Pudji Astuti, mantan Menteri BUMN Ignasius Jonan semuanya tergantung keputusan Tim Penilai Akhir (TPA).

Dikutip TribunWow.com, pertama Erick Thohir menjawab soal isu masuknya Ignasius Jonan.

Erick Thohir Tak Permasalahkan Praktik Politik Balas Budi di BUMN: Kalau Bagus, Kenapa Tidak?

Ia mengakui Ignasius Jonan memiliki rekam jejak yang bagus saat menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Namun Erick Thohir tetap tidak bisa memastikan apakah Ignasius Jonan akan masuk atau tidak karena namanya tidak terdapat di TPA.

"Pak Ignasius Jonan saya rasa sudah punya track record di Kereta Api dan bagus, tetapi hari ini kebetulan di TPAnya belum ada," kata Erick Thohir di acara OPSI METRO TV, Senin (16/12/2019)..

"Jadi saya enggak bisa komen sesuatu yang belum ada di proses," imbuhnya.

Kemudian Erick Thohir lanjut menjawab soal kemungkinan bergabungnya Susi Pudjiastuti mengurus perusahaan plat merah tersebut.

Sama seperti Ignasius Jonan, Erick Thohir mengatakan nama Susi Pudjiastuti tidak terdapat di TPA.

"Belum ada juga di TPA," katanya.

Lalu untuk mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar, Erick Thohir mengiyakan bahwa Arcandra Tahar akan membantu dirinya mengurus sektor Perusahaan Gas Negara (PGN).

"Pak Arcandra ada di TPA, Arcandra akan membantu PGN sebagai Komisaris Utama," ujar Erick Thohir.

Terakhir, Erick Thohir menjawab soal kemungkinan sahabatnya sendiri Sandiaga Uno untuk bergabung membantu dirinya di BUMN.

Masih sama seperti Ignasius Jonan dan Susi Pudjiastuti, nama Sandiaga Uno juga tidak terdapat di TPA.

Erick Thohir menambahkan selain nama di TPA, Sandiaga Uno juga tidak akan mungkin bergabung, karena sudah menjabat sebagai Wakil Ketua Gerindra.

"Tidak pernah ada di TPA, saya rasa dengan posisi Sandi sekarang menjadi wakil ketua di Gerindra, saya rasa impossible (tidak mungkin)," terangnya.

Meskipun Sandiaga Uno tidak bergabung ke BUMN, Erick Thohir mengatakan dirinya dan sahabatnya tersebut sudah pernah terlibat diskusi beberapa kali.

Diskusi tersebut menurut Erick Thohir untuk mencari solusi soal permasalahan finansial yang terjadi di BUMN.

"Dan beliau sendiri sudah menyampaikan itu secara terbuka, yang benar sebenarnya ada diskusi saya dengan dia, karena dia juga ahli finansial," kata Erick Thohir.

"Kalau saya lebih ke operating."

"Saya pernah diskusi dengan dia bagaimana memperbaiki financial yang ada di BUMN, ada asuransi, ada investasi, dan itu saya rasa sah-sah saja."

"Karena saya tidak hanya diskusi dengan Sandi, cuman kalau itu melebar misalnya menjadi di BUMN saya rasa enggak mudah," lanjutnya.

Membicarakan soal kemungkinan Sandiaga Uno masuk ke BUMN, Erick Thohir mengakui dirinya akan terkejut jika Sandiaga Uno tiba-tiba mau masuk ke BUMN.

"Saya cukup surprise juga kalau dia mau masuk," kata Erick Thohir.

Erick Thohir menegaskan dirinya tidak mempedulikan apakah orang tersebut berasal dari kubu Jokowi atau tidak.

Ia menginginkan orang-orang dengan rekam jejak bagus dan memiliki kompetensi untuk memperbaiki BUMN.

"Kalau saya melihatnya begini, siapapun yang membantu BUMN dengan track record (rekam Jejak) dan capability (kapabilitas) yang bagus, saya welcome (terima)," katanya.

"Saya perlu buat tim yang bagus," imbuh Erick Thohir.

Jadi Presiden atau Wapres di 2024? Ini Jawaban Erick Thohir: Presiden 2024 Feeling Saya Orang Jawa

Video dapat dilihat di menit 5.44

Rajin Rapikan BUMN, Erick Thohir Akui Dapat Teror

Menteri BUMN Erick Thohir mengakui dirinya menerima banyak teror semenjak melakukan pencopotan beberapa petinggi BUMN.

Erick Thohir mengatakan ancaman dan teror tersebut adalah hal yang harus dihadapi ketika ingin merubah BUMN.

Dikutip TribunWow.com, mulanya Erick Thohir mengungkapkan rasa syukurnya karena diberi amanat mengemban tugas sebagai Menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Alhamdulillah, bahwa Allah sudah memberikan sesuatu yang luar biasa kepada saya," kata Erick Thohir di kanal YouTube OPSI METRO TV, Senin (16/12/2019).

"Tentu kita harus jaga, ini yang saya juga tidak malu-malu bicara dengan keluarga saya jangan ganggu saya," tambahnya.

• Jadi Presiden atau Wapres di 2024? Ini Jawaban Erick Thohir: Presiden 2024 Feeling Saya Orang Jawa

Setelah menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan dirinya memperingatkan orang-orang agar tidak tertipu ketika ada pihak yang mencatut nama keluarganya dalam suatu kepentingan tertentu.

"Jadi kalau nanti ada yang bawa nama istri saya, anak saya atau kakak saya, ataupun keluarga saya, cek dulu ke saya," ujarnya.

Ia kemudian mengatakan pencatutan nama sudah pernah terjadi.

Erick Thohir bercerita nama Wakil Menterinya (Wamen) pernah dipakai dalam proses rekruitmen komisaris dan direksi BUMN.

"Sekarang banyak sekali, Wamen saya saja sudah dipakai namanya dalam perekrutan komisaris dan direksi," terangnya.

Kemudian menanggapi soal teror, Erick Thohir mengatakan memang mau tak mau harus siap menghadapi hal tersebut.

"Hal-hal ini memang menjadi sesuatu yang kita harus hadapi," ujarnya.

Teror yang diterima oleh dirinya selama ini berbentuk pesan melalui SMS atau aplikasi WhatsApp.

"Belum lagi misalnya teror-teror, bukan ke fisik, misalnya dengan SMS, dengan WhatsApp," jelas Erick Thohir.

Erick Thohir kemudian mencontohkan sebuah pesan teror yang pernah diterimanya.

• Sempat Enggan Berperan Jadi Tukang Bakso, Ini Alasan Erick Thohir Tetap Tampil: Keringat Dingin

Sebut Contoh Teror

"Saya dengar ini mau dicopot, kalau ini dicopot berhadapan dengan kami," ujarnya menirukan isi pesan teror yang pernah ia terima.

Ia lanjut bercerita soal kasus lain di mana dirinya dikirimi foto-foto direksi BUMN dengan tujuan agar mendapat nilai baik dari Erick Thohir.

Erick Thohir dengan tegas mengatakan jika memang ingin dinilai baik tidak perlu mengirimkan foto-foto dengan harapan mendapat respon positif.

Hal yang ingin dilihat olehnya menurut penjelasan Erick Thohir adalah kinerja nyata.

Kinerja tersebut nantinya dapat terlihat dari fakta-fakta di lapangan.

Erick Thohir justru akan mencopot terlebih dahulu oknum yang menggunakan cara lewat kirim foto tersebut.

"Hal-hal seperti itu, kita harus jalankan, justru itu yang saya bilang pada direksi BUMN yang sekarang banyak mengirim foto ke saya dari orang lain, mungkin itu yang saya copot duluan," paparnya.

"Berarti mereka tidak percaya dengan profesionalisme mereka, kalau mereka percaya kan akhirnya bisa saya lihat, company ini baik, bottomline-nya baik, bisnis modelnya baik."

"Bukan nakut-nakutin, tapi selama kita yakin, benar uangnya halal it's okay (tidak apa-apa," tambahnya.

• Erick Thohir Bakal Rombak Jajaran Direksi PT KAI, Arya Sinulingga: Enggak Ada Orang Luar Masuk

Video dapat dilihat di menit 6.55

(TribunWow.com/Anung Malik)