Kebiasaan Buruk BUMN Dirikan Anak Perusahaan
Setelah menjelaskan perkara rangkap jabatan, Refly lanjut mengungkap fakta di lapangan soal pendirian anak perusahaan BUMN.
Ia mengatakan pendirian anak perusahan BUMN adalah kebiasaan buruk yang sejak dulu dimiliki oleh pemerintah.
"Kebiasaan membentuk anak perusahaan, menurut saya kebiasaan yang agak buruk," ujar Refly.
Refly mengatakan BUMN sengaja mendirikan anak perusahaan untuk mendominasi sektor perekonomian.
Ketika mendominasi, perputaran keuangan hanya akan berkutat di BUMN saja.
"Kalau kita bicara tentang perekonomian ini, 3 pilar harus hidup semua, negara melalui BUMN, swasta, dan koperasi," terang Refly.
"Jadi kalau misalnya rantai hulu dan hilir ini dikuasai oleh BUMN semua, padahal kadang-kadang tidak kompetitif juga yang dibuat itu (anak perusahaan)."
"Kebiasaannya BUMN, kalau ada duitnya biasanya bentuk anak perusahaan, biar uangnya enggak kemana-mana, muter di situ saja," tambahnya.
Refly menyebut ketika hal tersebut terjadi, perekonomian Indonesia tidak akan bisa maju, karena semua aset hanya dikuasai oleh BUMN.
"Jadi tidak terjadi distribusi aset dan kemudian mem-boosting (mendorong) perekonomian," ujar Refly.
• Dukung Erick Thohir, Hipmi Sebut Anak Cucu BUMN Jadi Sumber Pemborosan
Video dapat dilihat di 4.55
Jabatan Gemuk Ari Askhara
Selain menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Ari Askhara juga diketahui merangkap jabatan sebagai komisaris di beberapa anak perusahaannya.
Dikutip dari video unggahan kanal YouTube Kompastv, Jumat (13/12/2019), berikut adalah beberapa posisi yang dipegang oleh Ari Askhara.
- Komisaris Utama PT GMF AEROASIA TBK
- Komisaris Utama PT CITILINK INDONESIA
- Komisaris Utama PT AEROFOOD INDONESIA
- Komisaris Utama PT GARUDA ENERGI LOGISTIK & KOMERSIL
- Komisaris Utama PT GARUDA INDONESIA AIR CHARTER
- Komisaris Utama PT GARUDA TAUBERES INDONESIA