TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP, Mayjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto terpilih kembali menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Sidarto Danusubroto dilantik bersama dengan delapan Wantimpres lainnya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Jumat (13/12/2019).
Dilansir TribunWow.com dari Wikipedia, Sidarto Danusubroto telah menjadi Wantimpres sejak 19 Januari 2015.
• Profil Soekarwo Wantimpres Baru Jokowi, Berikut Prestasinya saat Jadi Gubernur Jatim hingga 10 Tahun
Pria kelahiran Pandeglang, Banten pada 11 Juni 1936 ini pernah menjadi Ketua MPR RI menggantikan Taufik Kiemas yang meninggal pada 8 Juni 2013.
Ia menjadi Ketua MPR RI hingga 1 Oktober 2014.
Namun, Sidarto rupanya merupakan orang dekat Presiden pertama Soekarno.
Dalam buku "80 Tahun Sidarto Danusubroto, Jalan Terjal Perubahan, Dari Ajudan Soekarno Sampai Wantimpres Joko Widodo," terbitan Kompas tahun 2016 lalu, tertulis bahwa Sidarto pernah membantu Soekarno melarikan diri saat Soeharto berkuasa pada 1967.
Kala itu, Soekarno mulai menjadi presiden nonaktif.
Para pengawal Soekarno yang bernama Detasemen Kawal Pribadi (DKP) diganti oleh Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat (Satgas Pomad), pada 16 Agustus 1967.
Disebutkan, pergantian itu membuat Soekarno merasa jatuh.
"Karena Komandan DKP Ajun Komisaris Besar Polisi Mangil Martowidjojo sudah ditahan. Sudiyo dan beberapa perwira DKP bersama beberapa perwira Korps Komando Angkatan Laut/ sekarang Marinir (KKO), sekitar 15 orang mengadakan rapat-rapat untuk merancang rencana melarikan Bung Karno dari tahanan," tulis Sidarto seperti dikuttip TribunWow.com dari Tribun Jatim.
• Sepak Terjang Wiranto, Mantan Menko Polhukam yang Kembali ke Istana dan Jadi Ketua Wantimpres
Lantas, Sidarto mengaku bahwa dirinya juga diundang rapat di rumah seorang pengikut setia Soekarno, AKBP Oetoro, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sidarto mengatakan, dirinya diundang lantaran dianggap orang yang sangat dekat dengan Soekarno.
Sementara itu, Sidarto sendiri sempat mengisi posisi penting di Kepolisian.
Selain menjadi Ajudan Presiden pada 1967-1968, ia pernah menjadi Kapolres Tangerang, Kepala Interpol, hingga menjadi Kapolda Jawa Barat.