Pilkada Serentak 2020

Pipin Sopian Ungkap Potensi Nepotisme Gibran Maju di Pilkada, PDIP: Jangan seolah-olah di PKS Tidak

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PDIP Deddy Sitorus dan Ketua DPP PKS Pipin Sopian saat membahas soal politik dinasti di Pilkada 2020, termasuk pencalonan Gibran Rakabuming Raka.

"Tetapi ketika dia memiliki akses kekuasaan begitu mudah, kalau misalnya itu dibuka dan kemudian banyak sponsor dan sebagainya masuk," ucapnya.

"Dan kemudian ketika kampanye nanti APBN, APBD digunakan untuk memenangkannya, itu sebetulnya yang kita khawatirkan."

Oleh karena itu, Pipin menyebut politik dinasti sangatlah berbahaya, terlebih bagi yang memiliki kekuasaan.

"Jadi dinasti politik, politik dinasti, nepotisme ini sangat berbahaya, bisa apatisme terhadap kelompok milenial akan semakin tinggi."

"Karena mereka tidak punya harapan di politik, karena di politik akses-aksesnya sudah ditutup pintunya, oleh siapa?"

"Oleh elite-elite partai politik yang sudah punya anaknya," sambungnya.

PDIP Pastikan Nepotisme Tak Terjadi

Mendengar hal itu, Deddy Sitorus langsung menyela.

Pastikan Maju di Pilkada Solo 2020 Lewat DPD PDIP Jateng, Gibran: Hari Terakhir

"Saya kira itu tidak akan terjadi di PDI Perjuangan," potongnya.

"Ambil contoh saja Presiden Jokowi, ketika dia menjadi wali kota Solo, siapa sih Pak Jokowi? Tukang Mebel."

"Nepotisme? Dinasti? Lalu kemudian dia diangkat disuruh berjuang," imbuhnya yang tak selesai karena dipotong Pipin.

"Tapi sekarang presiden, bukan lagi tukang mebel, presiden yang punya akses ke mana-mana" sela Pipin.

"Loh bukan, lalu karena dia anak presiden, lalu jangan dong!," sahut Deddy memberikan balasan.

"Memang negara ini tidak punya hukum?"

"Memang nanti tidak ada kompetitor yang nanti mengawasi, tidak ada media, LSM, KPU, Panwas?"

Halaman
123