Rocky Gerung menyayangkan soal isu yang beredar kini terkait pencekalan pimpinan FPI itu di Arab Saudi.
Ia menyayangkan sikap negara yang seolah membiarkan Habib Rizieq diolok-olok
"Nah sekarang isu tentang Habib Rizieq dipermainkan menjadi headline."
"Dan negara tidak bertindak terhadap itu, kan masyarakat sipil yang mau mengurusi Habib Rizieq terus mengolok-ngolok dia tuh," kritik Rocky Gerung.
Ia menduga bahwa negara menikmati jika Habib Rizieq diolok-olok banyak orang.
"Dan negara kok diem aja, artinya negara menikmati penurunan atau pembunuhan karakter Habib Rizieq kan itu enggak fair," pungkasnya.
• Akui Kerap Gagal Dekati Wanita, Rocky Gerung: Indah sebagai Fiksi, Bahaya sebagai Fakta
Lihat videonya mulai menit ke-3:47:
• Rocky Gerung Tanggapi Potensi Masuk Penjara karena Pernyataan Jokowi Tak Paham Pancasila
Pada kesempatan yang sama, Rocky Gerung menganggap bahwa negara telah menelantarkan Habib Rizieq.
"Itu penelantaran warga negara itu, ditelantarkan oleh negara," ungkap Rocky Gerung.
Padahal menurutnya, negara wajib melindungi setiap warga negaranya.
"Tugas negara itu melindungi itu, kalau belum bisa memakmurkan, paling tidak melindungi warga negara," lanjut Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan, Habib Rizieq terlantar dalam pemenuhan batinnya.
Lantas, pengamat politik asal Manado ini menyebut Habib Rizieq tak bisa pulang ke Indonesia meski hanya untuk sekedar mencoblos pada Pemilu 2019.
"Nah Habib Rizieq dua tahun delapan bulan dalam keadaan terlantar, tentu dia tidak terlantar secara harta, tapi terlantar secara batin, terlantar secara psikologis," jelas Rocky Gerung.
"Terlantar kepentingan politik untuk memilih pun dia berhak pulang ke Indonesia," tambahnya.