Kabinet Jokowi

Ini Sikap Erick Thohir soal 'Hadiah' Jabatan Strategis Politik Balas Budi, Singgung Arya Sinulingga

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri BUMN Erick Thohir jelaskan tanggapannya untuk mengatasi politik balas budi di pemerintahan

TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan tanggapannya soal beberapa jabatan yang sering diidentikkan sebagai hadiah dari politik balas budi.

Erick Thohir mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan adanya relawan yang masuk ke jabatan-jabatan tertentu di pemerintah selama memenuhi beberapa kriteria tertentu.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Najwa Shihab, Rabu (4/12/2019), awalnya Host acara 'matanajwa', Najwa Shihab menjelaskan soal hadiah jabatan yang sudah menjadi rahasia umum.

Reaksi Sandiaga Uno saat Diminta Najwa Shihab Kritik Pedas Erick Thohir: Enggak Fair

Di Acara Mata Najwa, Erick Thohir Sebut Jadi Menteri BUMN Buatnya Tambah Miskin, Begini Alasannya

Jabatan tersebut berdasarkan keterangan Najwa Shihab di antaranya adalah Komisaris dan Duta Besar.

Wanita yang akrab disapa Nana tersebut kemudian menanyakan bagaimana strategi Erick Thohir menghadapi politik balas budi yang telah begitu lama melekat di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir menjelaskan selama orang yang bersangkutan independen dan tidak membawa kepentingan pihak lain, ia tidak mempermasalahkannya.

Selain integritas, kinerja orang tersebut juga akan menjadi acuan Erick Thohir.

"Selama objektivitas dan garisnya jelas, dan berani independen," jelas Erick Thohir.

"Jadi jangan bawa 'ransel' sendiri, ini yang terus kita jaga, tentu ada tadi KPI-KPI-nya," tambahnya.

Erick Thohir tidak menampik ada relawan pro pemerintah yang masuk ke BUMN.

Bahas Arya Sinulingga.....

Ia mencontohkan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga yang merupakan salah satu relawan Jokowi.

Tetapi Erick Thohir tetap menginginkan independensi dari Arya Sinulingga. Maka dari itu ketika Arya Sinulingga masuk ke BUMN, ia mundur dari partai politiknya.

"Saya rasa pada saat ini contohnya ada Pak Arya, dia mundur dari partai, dia mundur juga dari sebuah swasta, selama loyalitasnya bisa kepada tadi yang namanya negara, ya kita beri kesempatan," ungkap Erick Thohir.

Ia mengatakan meskipun relawan, tetap ada evaluasi yang akan dilakukan dalam waktu satu tahun.

Halaman
1234