Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (LESPERSSI) itu pun menepis kemungkinan bahwa granat dibawa oleh massa reuni akbar 212 saat acara berlangsung pada Senin (2/12/2019) lalu.

• VIDEO Detik-detik Korban Ledakan di Monas Terbangun setelah Tergeletak dengan Wajah Penuh Luka

Sebab, semestinya keberadaan granat sudah bisa terdeteksi dalam penyisiran sepanjang acara tersebut.

"Jangan-jangan setelah 212 baru dimasukkan ke Monas. Setelah acara (212) juga kan (Monas) disisir. Harusnya saat penyisiran kan (granat) sudah didapat, kalau mereka dari awal sebelum acara sudah membawa," tutup Beni.

(Kompas.com/Vitorio Mantalean)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda Tanya Sumber Ledakan di Monas, Ahli: Granat Asap Tidak Meledak"