"Lebih baik 212, temen-temen yang ada di sana mereka kan saudara-saudara kita lah saya semua beliau -beliau itu saudara, saya sama beliau-beliau itu keluarga, marilah kita bangun bangsa ini," jelas dia.
Saat ditanya lagi mengapa menyebut 212 sebagai duri, Ibnu menilai gerakan tersebut dapat menganggu negara.
"Loh artinya apa selama negara ini terus digoyang seperti itu, ini kan menganggu ini," ucapnya.
Mendengar itu, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak langsung membantahnya.
Ia justru menyebut Putri Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri.
"Kami 212 enggak pernah menggoyang negara, yang menggoyang negara adalah Ibu Sukma," kata dia.
Yusuf bertanya-tanya mengapa 212 disebut duri.
"Bagaimana dibilang duri, apa yang dilakukan 212? Apa negatifnya?" tanya Yusuf.
Ia kembali menyinggung Sukmawati yang diketahui kini tersandung masalah hukum dugaan penistaan agama.
"Sukmawati yang berkali kali menistakan agama," katanya.
Kemudian, Yusuf Martak mengatakan bahwa selama ini nenek moyangnya juga telah berperan besar bagi bangsa.
Seperti Gedung Proklamasi yang diakui milik paman Yusuf.
"Apa yang diberikan kepada Founder Father (Bapak Pendiri) kita Bapak Bung Karno, keluarga kami keluarga pejuang."
"Mungkin Pak Ibnu tidak mengenal saya, Gedung Proklamasi nomor 56 itu dari paman saya, itu dari orang tua kita, dipake untuk menyatakan proklamasi tahun itu, Pak Farad Martak," papar Yusuf.
• Anies Baswedan Dipastikan Datang di Reuni Akbar 212, sang Ketua: Kan Tuan Rumah
Sehingga, Yusuf memberikan peringatan agar jangan menuduh yang tidak-tidak.