Reuni Akbar 212

Blak-blakan, Adi Prayitno Sebut Rakyat Tak Peduli pada Polemik Rizieq Shihab, Begini Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia.

Menurut Adi, isu soal pencekalan Rizieq Shihab ini dibesar-besarkan oleh elite agama.

"Tapi jangan libatkan kita yang dalam keseharian berkelahi (dengan ekonomi)," ujar dia.

"Dalam teori agama, kenapa isu agama seperti sekarang ini menarik mas? Karena ada semacam supply dari elite yang selalu bicara tentang Habib Rizieq terutama dari elite agama."

Ia menambahkan, rakyat Indonesia kini lebih membutuhkan perbaikan di bidang ekonomi.

"Elite FPI, alumni 212, dan seterusnya, sementara masyarakat demand-nya bukan agama lagi, tapi ekonomi," ucap dia.

"Kebutuhan rakyat itu bukan agama, tapi ekonomi, lapangan pekerjaan dan seterusnya."

Simak video berikut ini di menit awal:

Pengakuan Rizieq Shihab

Petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, tak dapat menghadiri reuni akbar 212 yang digelar di Monas, Jakarta, pada Senin (2/12/2019).

Meskipun begitu, Rizieq Shihab sempat menyampaikan pidato melalui sebuah rekaman.

Dilansir TribunWow.com, dalam pidato tersebut Rizieq Shihab mengaku mendapat pencekalan dari pemerintah Arab Saudi lantaran ada permintaan dari pemerintah Indonesia.

Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Senin (2/12/2019), Rizieq Shihab pun memberikan nasihatnya untuk pemerintah Indonesia.

Mulanya, Rizieq Shihab menyampaikan permohonan maaf karena tak dapat menghadiri reuni akbar 212.

"Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta reuni akbar 212 kali ini, sampai saat ini saya belum bisa ikut hadir bersama dalam acara reuni akbar 212," ucap Rizieq Shihab.

"Pertanyaannya, kenapa saya belum bisa pulang sampai hari ini?," sambungnya.

Halaman
123