Polemik Agnez Mo

Jelaskan soal Tolak Mengumpat dalam Bahasa Indonesia, Agnez Mo: Enggak Mau Kecewakan Negara Saya

Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agnez Mo saat berfoto di depan fansnya di ajang penghargaan IHeat Music Awards, Jumat (15/3/2019)

Agnez Mo menegaskan bahwa dalam wawancara di Amerika Serikat ia selalu menyebut Indoensia sebagai negaranya.

"Terus saya enggak bilang their country (negara mereka), saya enggak bilang your country (negara kamu)," ucap Agnez Mo.

"Saya enggak bilang that country (negara itu), saya bilang my country (negara saya)," tegasnya.

Geram dengan Pernyataan Agnez Mo soal Tak Punya Darah Indonesia, Fadli Zon: Pasti Durhaka Itu

Lihat video selengkapnya pada menit ke 07:40:

Isi Pernyataan Agnez Mo

Pernyataan Agnez Mo yang mengaku tak memiliki darah Indonesia dalam wawancara BUILD Series yang dipandu oleh Kevan Kenney, menjadi sorotan publik.

Warganet ramai-ramai membagikan potongan video wawancara itu dan mengomentarinya di media sosial.

Lantas apa sebenarnya yang dibicarakan Agnez Mo hingga kata-kata soal darah Indonesia keluar dari bibirnya?

Sebenarnya masih ada bagian lain dari penggalan video wawancara yang beredar luas itu.

Dalam tayangan YouTube BUILD Series, awalnya pembawa acara Kevan Kenney menyatakan rasa penasarannya tentang keberagaman Indonesia.

Hal itu lantas dibenarkan oleh Agnez yang mengatakan bahwa Indonesia kaya akan keberagaman budaya.

Hotman Paris Blak-blakan soal Tindakan Pria yang Paling Dibencinya, Bukan KDRT tapi Ini

"Iya, ini benar-benar menarik karena Indonesia memiliki lebih dari 18.000 pulau dan setiap pulau kami memiliki pakaian tradisional yang berbeda, alat musik. Bahkan musik secara umum saja begitu beragam," kata Agnez di kanal YouTube BUILD Series, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (26/11/2019).

Agnez mengatakan, sejak kecil dirinya sudah terbiasa tumbuh di antara budaya yang beragam itu.

"Saya tumbuh dengan itu. Tapi apa yang lucu adalah saya tumbuh antara musik tradisional tapi di saat bersamaan juga menyanyi di gereja, itu sudah menjadi bagian dari diri saya," ujar pelantun "Overdose" itu.

"Jadi saya rasa ini bukan representasi budaya, ini lebih inklusivitas budaya dan itulah yang saya perjuangkan," tambahnya.

Halaman
123