Terkini Nasional

Habib Ali Alatas Ungkap FPI Setia pada Pancasila, Ketua Partai Pernusa: Terlalu Banyak Dosa-dosanya

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahkan, Habib Ali meminta agar Ketua Umum Partai Pernusa (Perjuangan Rakyat Nusantara), Norman Hadinagoro melihat video rekaman pernyataan Habib Rizieq yang akan setia dengan negara ini.

Lantas, ia mengatakan alasan mengapa pihaknya selalu mendapatkan ungkapan buruk dari berbagai pihak.

Menurutnya hal itu terjadi lantaran FPI sering mengkritik pemerintahan.

"Tapi tetep, karena posisi kita mengkritik pemerintah tetep dikatakan khilafah, tetep dikatakan radikal, dan yang seterusnya," ujar Habib Ali.

Kemudian, Norman justru menyebut tindakan FPI lah yang selama ini menganggu masyarakat.

"Tindakannya terlalu radikal ke masyarakat," kata Norman.

"Oke tindakan apa yang menurut Anda radikal," tanya presenter

"Banyak sekali lah, jadi kita susah ya menerangkan terlalu banyak dosa-dosanya," jawab Norman.

"Nggak, karena kata radikal itu sudah salah," sanggah Habib Ali.

Norman mengatakan, FPI sudah banyak melakukan kesalahan pada masyarakat

"Sudah banyak dosa-dosanya, tiba-tiba obrak-abrik orang dagang segala macam," kata dia.

Demi meredakan ketegangan, presenter lantas meminta penejelasan Habib Ali apakah selama ini FPI bermasalah dengan Pancasila.

Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Habib Ali Alatas meminta untuk Ketua Umum Partai Pernusa (Perjuangan Rakyat Nusantara), Norman Hadinegoro melihat video rekaman Habib Rizieq. (Channel YouTube iNews Talk Show)

Bahas FPI hingga PSSI, Budiman Sudjatmiko pada Rocky Gerung: Bernegara Tak Sesederhana Cara Pikirmu

Habib Ali menegaskan bahwa hal itu tak benar, itu terbukti dalam tesis S2 Habib Rizieq.

"Kalau kita bicara Pancasila dan NKRI, bahkan Habib Rizieq tesis S2nya tentang Pancasila," kata Habib Ali.

"Justru selama ini FPI mendorong pemerintah agar bisa menerapkan Pancasila dengan baik," katanya.

"Masalah Pancasila enggak ada masalah kita, kita justru mendorong pemerintah untuk melaksanakan Pancasila secara konsekuen," imbuhnya.

Halaman
123